Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merangkat Fiksi

16 Juli 2011   03:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tuan-tuan pemilik tatapan
tuan-tuan pemilik keutamaan
tuan-tuan pemilik keindahan
tuan-tuan pemilik kecerdasan

kemarilah barang sebentar
telanjangilah aksara tabu kami
berenanglah dalam setiap spasi di sungai-sungai yang penuh kesejukan kata
walau kami bukan bagian dari opini-opini aktualisasi
karena nada kami adalah sumbang

----------
achh....

kami hanyalah fiksi
yang suka bersembunyi diantara ramai opini
kami hanyalah goresan kata-kata bermajas
mencoba menyampaikan lalu pulang tanpa mengharap jas

dan aku adalah puisi
terkadang menjadi sebuah prosa yang mengada-ada
namun begitulah adanya kata-katanya
penuh romantika yang terkesan penuh problema

merangkat adalah sebuah caraku dia dan mereka-mereka yang sejatinya sama
menyampaikan sebuah pesan dari isyarat-isyarat alam
lalu bersyalalala dubi dubida wuakakaka
laksana langit yang mendung lalu menggerimis romantis

achh...

sumbanglah kataku
namun setidaknya tak hanya diam membisu
walau dinding-dinding tetap menjadi saksi bisu
tapi kami bukanlah sosok mirip asu

yeachh...
begitulah...
dan begitulah...
itu sajalah...

-------------------------------------
dari selokan banjarbaru tuk desa rangkat

salam kemerdekaan kata
bvb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun