Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Keranda

2 Juli 2011   03:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini hanya sekedar cerita kematian
diantara mayat-mayat hidup yang semakin gagah berdiri
terkadang mengangkangi jiwa-jiwa yang masih melihat dan mendengar dengan segar waras
dan mereka semakin memenuhi rongga-rongga maupun setiap sudut tata letak denyut nadi

achhh.......

bau kebusukan bangkai-bangkai di negeri keranda semakin membuatku sesak nafas
ingin sekali aku mencari ruang kosong tuk sekedar menghirup oksigen
namun bau mereka terus mengejarku
meneror kehidupanku dari setiap ruang kerja maupun ruang hunian
sungguh menyeramkan mereka menyerangku sampai ke peribadatan

achhh........

nafasku semakin sesak dibuatnya
rupa mereka sering berubah-rubah
nyaris tak bisa kubedakan dengan apapun
hanya bau mereka yang dapat kubedakan lewat ruang hati

wuahhh......

semakin gawat saja suasana di negeri keranda yang kosong ini
gagak-gagakpun semakin malu tuk memangsa mereka
karena mereka saling menerkam walau perut masih kenyang
berlindung diantara timbangan yang sudah terkontaminasi aroma kebusukan angka-angka
mengotori tempat ibadah dan melemparkan ayat-ayat Tuhan ke tong sampah

achh.....

dasar bedebah
serakah
ingin sekali aku segera muntah-muntah
dan melampiaskan segala amarah

hmmm....

percuma ku berbicara
percuma ku meronta-meronta
sebab mereka telah mati
dan hanya mayat-mayat hidup di negeri keranda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun