Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cuma Lugu

2 Juni 2011   05:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku lugu, liat saja bahasa tulisanku, lugu bangets, gak ada yang berarti sama sekali, apa lagi dikatakan bermakna.
yeah, setiap kataku sungguh mengada-ada, dieja sungguh memuakan, dibaca sungguh membosankan, apalagi buat seorang yang sudah luar biasa dari biasanya.
karena aku lugu, tidak tau apa-apa dalam eja mengeja aksara, apalagi merangkai kata-kata yang syarat makna.

aku hanya bisa berfiksi, tak tau bagaimana itu sebuah narasi, diskripsi maupun opini-opini yang menginspirasi.
aku hanya si penyendiri diantara kerumunan-kerumunan kelompok kata
aku masih mengeja-eja, eja wantah yang mengeja-ejakan.
entahlah, yang jelas aku suka menyendiri, karenaku netral, tak suka kontaminasi pihak sana dan sini, jelek sana dan sini.

aku sang petualang yang nol besar, kosong dan mencari isi.
otaku tak terlalu suka kupaksa, karena aku lugu, melugu-lugu dalam tarian-tarian sendunya qolbu.
merasa-rasa lalu berkarya cipta karsa.
melirih-lirih bersama seduhan kopi pahit tanpa rintih, menggeliat dan tak mau gelisah.
menjilat, aku jijik.

gila...
yang penting tidak menggilai, gila-gila yang menggilani.

**********
sumbang sebelah
02062011
mister gemblung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun