Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Obligasi Jalang

1 Juni 2011   04:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:59 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liar desah membentuk rima, gerutan gelisah terpoles bedak, maskara, lipstik, menambah indah balutan miniskrit yang bersenda bersama tang top. obligasi jalang. tawarkan desah diantara butiran-butiran resah, melawan suara lirih diantara kedua payudara yang menyembul indah, bercengkrama dengan dinding-dinding bisu, berbisik kepada lampu jalanan dan kerlip bintang. obligasi jalang. terlentang ditengah kebisingan yang bisu, kedinginan bersama hawa panas yang menikam kenyataanmu, lalu melemparkan sejuta tanya kepada asap rokok dan secangkir asa dalam kopi pahit. obligasi jalang menukar sedikit kehidupan bersama lembaran-lembaran angka berbau sperma, demi sebuah hidup yang terpaksa menista, tak ingat tua, semoga tak sampai kemasanya, obligasi segera terlemparkan, mendengarkan suara diantara kedua payudara yang membesar, dan menjadikan jiwa kian melebar. ***** kota kecil diselatan borneo by bvb catatan : puisi dari blog pribadi saya, apabila gambarnya dianggap fulgar saya mohon maaf, karena saya memandangnya hanya sebatas seni bukan kebejatan otak kotor saya sebagai lelaki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun