Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semprul dan Paidi

23 Mei 2011   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air tidak akan pernah mengalir menuju kepada mata airnya kembali, begitu juga dengan waktu, dia tidak akan pernah kembali walaupun satu detik saja.

Suatu hari dikala angin sepoy-sepoy, tanpa kehadiran para kedua mempelay yang sedang ramay dalam pesta yang penuh sorak-soray.

Paidi : Kenapa ya dari kemarin kok begini-begini aja nasib gua...

Semprul : Lha, mau gimana lagi lu Di...?

Paidi   : Ya, maunya sih seperti anak-anak pengusaha itu Mprull...

Semprul : Ceileh Di di, jadi lu nyesel jadi anak kuli kaya kita-kita ini ?

Paidi : Emangnya kenapa Mprul...?!

Semprul : Coba lu liat tu pohon, dari dulu dia tempatnya disitu-situ melulu, walaupu terkadang ada hujan serta badai, toh dia tidak pernah protes pengen dipindahin mau jadi yang lain, dia pasrah Di...

Paidi : Ye, emangnya gua pohon yang gak berakal.

Semprul : Lu makan gak nyampe satu gentongkan sekali makan?

Paidi : Emangnya gua raksasa apa, dasar semprul...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun