Malam itu terasa sangat mencekam, udara semakin menusuk tulang, suara-suara dari anjing-anjing liar semakin membuat suasana yang mencekam bertamabah menegang.
'' wusssshhh....gedubrakkkkkk!!!!
Deasy nampak semakin dibuat ketakutan oelh suara jendela yang tiba-tiba terbanting oleh hempasan sang angin yang begitu kencangnya tanpa permisi.
'' tik tak tik tak tik tak....
Suara jam dindingpun memenuhi seisi ruang kamar Deasy, keringat dinginyapun terlihat semakin bercucuran tanpa henti, wajahnya merah, matanyapun mulai berair, ingin rasanya dia menjerit, namun lidahnya terasa kelu.
'' ya Tuhan, kapankah pagi segera datang...
Gerutunya dalam hati yang dipenuhi oleh ketakutan, namun dia mencoba memberanikan diri, tanganya mencoba meraih daun jendela kamarnya, namun tiba-tiba saja kornea matanya menangkap sebua bayangan berwarna putih yang melayang dibawah pohon.
'' aaaaaaaaaaaaaaaacchhhhhhhhhhh... brakkkkkkk...!!!
Daun jendela itupun dihempaskanya dengan cepat, hingga terdengar suara yang begitu nyaringnya memecah malam.
Deasy segera berlari menuju tempat tidur dan meraih selimut tuk menutupi seluruh tubuhnya, dalam selimut dia berharap pagi akan segera tiba, sambil mulutnya tak henti-hentinya membaca doa.
Tak terasa pagipun telah tiba, wanita yang malam harinya nampak ketakutan itupun segera bangkit dari tempat tidurnya, lalu bergegas dia membuka jendela kamar yang dia hempaskan malam tadi, matanyapun tidak lupa menyelidiki pohon yang sempat membuatnya merasa ketakutan.