Mohon tunggu...
Yeni Wulandari
Yeni Wulandari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sekolah di STAIN SORONG semester V Jurusan Tarbiyah Prodi PAI

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nasyid, Alternatif Hiburan yang Mulai Terlupakan

12 November 2012   08:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:34 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NASYID, SEBUAH ALTERNATIF HIBURAN YANG MULAI TERLUPAKAN

Saat kita asyik mendengarkan sebuah musik, pasti poin pentingvyang paling kita perhatikan adalah liriknya. Secara gtu lho, musik pop dan teman-temannyatidak jauh berisi seputar cinta-cintaan dan permasalahannya. Bahkan kalo nggak sadar diri bida kebawa-bawa tuh jadi pemuja cinta dan melupakan Allah Swt. sebagai pemilik segala rasa cinta. Makanya, kita harus bisa memilih dan memilah janis hiburan nyanyian yang pas. Biar nggak bikin kita terlena dan melupakan kewajiban. Menurut saya nih, salah satu alternatif yang pas buat manjain telinga kita dengan musik adalah nasyid. Eits,, bukan nasyid kuning atau nasyid uduk ya? Hehehe.... plesetan dot kom. Nasyid berasal dari bahasa Arab, asyada-yunsyidu, artinya "bersenandung". Definisi nasyid sebagai format kesenian adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan. Orang yang menyanyikan nasyid biasanya disebut munsyid. Nasyid tidak hanya sekedar lagu, tapi juga memiliki nilai spiritual yang tinggi baik dari segi syairnya maupun munsyidnya. Syair atau lirik nasyid harus memiliki pesan rohani atau pesan islami yang kuat. Musik nasyid sendiri mulai hadir di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Saat itu nasyid hanya dilantunkan di forum-forum terbatas oleh aktivis muslim di beberapa kampus dan sekolah. Oleh mereka, nasyid digunakan sebagai media pengobar semangat para aktivis dakwah dengan syair-syair yang bernuansa perjuangan fisabilillah yang menggelora. Lalu, memasuki era tahun 1990-an, nasyid mulai dikenal masyarakat luas dengan syair yang berisi nasehat, kisah-kisah para Nabi, dan pujian kepada Allah Swt. Musik nasyid juga melahirkan grup-grup domestik, seperti Qatrunnada, Senandung Nasyid, dan Snada. Lirik-liriknya tetap religius namun dibawakan dengan nuansa pop yang membuat nasyid kian berkibar. Pada Ramadhan tahun 2005, musik nasyid semakin akrab di telinga masyarakat Indonesia. Salah satu stasiun televisi swasta menyelenggarakan Festival Nasyid Indonesia dan Festival NTQ (Nasyid, Tausiyah, Qiro'ah), layaknya perhelatan Indonesian Idol atau Putri Indonesia yang tengah digandrungi masyarakat. Nasyid nggak sekedar nyanyian. Tapi udah jadi salah satu uslub dakwah yang pas banget buat para musik mania. Apalagi nasyid hadir dengan genre yang beraneka ragam. Gak kalah dengan aliran musik sekuler lainnya. Soal lirik, nasyid emang paling poll buat kita. Lantaran isinya mengajak kita untuk makin cinta Allah, cinta Rasul, cinta Islam, dan cinta Dakwah. Ada yang dibawain dengan beat slow bin melankolis, rock atau pop. Semuanya asyik buat didengerin deh. Nggak heran beberapa nasyid nusantara kian beredar di jagad musik dalam negeri. Namun akhir-akhir ini musik nasyid mulai terlupakan terutama di kalangan remaja. Mereka lebih memilih musik K-POP dari pada nasyid islami yang penuh nasehat bahkan obat kegalauan para remaja. Korea pop lebih sering saya dengar di masyarakat sekitar dari pada nasyid-nasyid yang syahdu menurut telinga saya. Miris rasanya. Jangan khawatir temen-temen nasyid sekarang juga keren-keren kok nggak kalah ama K-POPnya. Nah, temen-temen sebenanrnya pas banget kalo kita bilang nasyid sebagai pilihan terbaik buat kita para pecinta musik. Terutama yang lagi galau-galau gitu. Selain terpenuhi kahausan kita akan hiburan vokal suara, hati, dan pikiran kita, juga membuat kita semakin dekat dengan Allah dan Islam tentunya. Ya udah, segera deh jadikan nasyid sebagai bagian dari koleksi MP3-mu dan tetep, harus ngaji dan dakwah jangan ampe kelupaan. Semangat!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun