Mohon tunggu...
Yeni Wulandari
Yeni Wulandari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sekolah di STAIN SORONG semester V Jurusan Tarbiyah Prodi PAI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Husnul Khatimah, Alhamdulillah

15 November 2012   21:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:17 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

HUSNUL KHATIMAH, ALHAMDULILLAH.

Memperoleh husnul khatimah bukan sekedar angan-angan. Untuk meraihnya, seseorang haruslah jujur memohon kepada Allah Swt. dan bersungguh-sungguh memperolehnya. Dalam sebuah Hadits Rasulullah Saw. bersabda yang artinya: “Siapa memohon kepada Allah dengan jujur mencapai kedudukan syuhada, niscaya Allah akan sampaikan ia kepada derajat syuhada meskipun mati di atas peraduannya.” (HR. Muslim).

Kita tidak bisa memastikan seseorang mendapatkan surga kecuali mereka yang disebut dalam nash (dalil yang tegas. Seperti al-Khulara Ar-rasyidin. Namun demikian, ada tanda-tanda yang menunjukkan seorang mati dalam keadaan husnul khatimah. Di antara tanda-tanda husnul khatimah adalah:

1.Meninggal dalam keadaan mengucapkan kalimat tauhid. Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang ucapan terakhirnya adalah Laa ilaha illallah, ia akan masuk surga.” (HR. Al-Hakim).

2.Meninggal kerana penyakit perut. Dalam sebuah hadits: “Siapa yang meninggal karena sakit perut, ia tidak akan diazab dalam kuburnya.” (HR. At-Tirmidzi).”

3.Meniggal di hari atau malam jum’at. Hadits Rasulullah Saw.: “Tidak seorang muslim pun yang meninggal pada hari jum’at kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad).

4.Mati di medan jihad (termasuk pula meninggal dalam keadaan berjaga di daerah perbatasan). Dalam hadits Rasulullah disebutkan: “Berjaga-jaga di daerah perbatasan selama sehari semalam lebih baik dari pada puasa dan shalat malam sebulan penuh. Apabila ia meninggal dalam amalan ini, maka pahala amalannya akan terus mengalir, ia akan selalu mendapatkan rezeki, dan diberikan keamanan dari berbagai fitnah.” (HR. Muslim).

5.Meninggal karena tenggelam, kena runtuhan, atau wabah tha’un. Dalam sebuah hadits: “Syahid itu ada lima: mati karena wabah tha’un, sakit perut, tenggelam, kena runtuhan, dan mati di medan jihad.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

6.Wanita yang meninggal karena melahirkan. Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapakah para syuhada dari umatku?” Para sahabat menjawab, “Terbunuhnya seorang muslim (di jalan Allah) adalah mati syahid.” Beliau bersabda, “Kalau demikian para syahid dari umatku sangat sedikit. Terbunuhnya seorang muslim adalah syahid, kena tha’un adalah syahid, dan seorang wanita yang anak dalam perutnya menyebabkan kematiannya adalah syahid.” (HR. Ahmad).

7.Orang yang terbunuh dalam rangka membela agama, jiwa, atau hartanya. Rasulullah bersabda: “Siapa yang terbunuh karena membela hartanya maka ia mati syahid, siapa yang terbunuh karena membala agamanya (Islam) maka ia mati syahid, siapa yang terbunuh karena membela jiwanya maka ia mati syahid, dan siapa yang terbunuh karena mambela keluarganya maka ia mati syahid.” (HR. Abu Dawud).

8.Meninggal dalam keadaan beramal shalih. Sabda Rasulullah: “Siapa yang mengucapkan laa illaha illallah, ia menutup amalannya dengan kalimat ini, ia akan masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan sebuah sedekah yang hanya mengharap wajah Allah, dan ia tutup amalannya dengannya maka ia akan masuk surga. Dan siapa yang puasa sehari yang ia harapkan dengannya wajah Allah, ia mengakhiri dengan amalan ini sekarang, ia akan masuk surga. (HR. Ahmad).

Dan tanda-tanda lainnya, Allahu a’lam. Demikian dulu ya..? semoga kita termasuk sebagai orang-orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah nantinya. Tulisan ini hadir, agar kita bisa lebih waspada lagi. Jangan lupa bagikan tulisan ini kepada teman-teman atau orang-orang disekitarmu untuk saling mengingatkan saja di tahun baru Hijriah ini.

Sumber: majalah tashfiyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun