Mohon tunggu...
mufid fiddin
mufid fiddin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya adalah pribadi yang sangat suka dengan kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kenapa Harus ada Kekerasan Seksual?

8 November 2014   02:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ini, semenjak media-media informasi baik cetak maupun elektrnik begitu mudah diakses dan didapatkan informasinya, selalu saja ada pemberitaan mengenai kekerasan seksual. Baik itu pemerkosaan, pencabulan, pelecehan anak di bawah umur, dan kasus-kasus lain yang berkaitan.

Memang aku laki-laki, tapi perasaanku ikut lirih dan sedih memperhatikan hal ini. Aku tidak bisa membayangkan betapa sedih dan sakitnya perasaan-perasaan para korban kekerasan seksual itu. Bagi yang masih gadis ia harus kehilangan mahkota yang sangat berharga dengan dirampas oleh orang yang sangat biadab akhlaknya.

Dengan hilangnya mahkota itu, apakah masih mungkian akan diterima oleh laki-laki yang masih suci sebagai tempat mencurahkan cintanya? Atau apakah mungkin ada pria yang masih perjaka asli bisa menerima gadis yang sudah kehilangan mahkota yang paling itu? Di dunia ini mungkin masih ada laki-laki yang begitu besar jiwanya untuk menerima gadis yang sudah tidak punya mahkota itu, tapi aku yakin sangat sulit untuk menemukannya.

Karena kalau di posisikan kepadaku sebagai laki-laki yang belum pernah mendapatkan mahkota itu, akan sangat berat untuk berbesar hati menerima keadaan yang tentu tidak menjadi harapan itu. Ini salah satu kelemahanku tentang keikhlasan.

Lalu, kalau saja para korban-korban yang masih gadis tetapi sudah kehilangan mahkotanya karena kejahatan itu, yang pasti para korban itu tidak pernah mengharapkannya, dan mereka hanya diterima oleh laki-laki yang sudah pernah merampas mahkota gadis lain baik dengan sama suka atau paksa, atau laki-laki yang sudah menjadi duda, dan harus saling mencintai, dimana letak keadilan bagi para korban itu? Sampai saat ini aku masih belum mendapatkan jawabannya.

Dengan ini, Apakah ada yang bisa memberikan jawaban untukku, mengenai keperihatinan jiwaku kepada para wanita yang telah menjadi korban kejahatan laki-laki jahanam itu ?

Semoga saja para gadis dan anak-anak yang telah menjadi korban itu diberi kehidupan yang bahagia dan semoga juga itu jalan Tuhan yang akan indah pada akhirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun