Baru pertama saya merasakan luka ini
Tenggelam dalam derasnya arus
seakan membuat saya tak sanggup lagi menatap birunya lagit
tak mampu lagi melihat indahnya gemerlap bintang
mungkin karena rasa sayang ini terlalu besar untukmu
mungkinkah saya salah karna telah berani menCINTAi-mu
berani membuat luka di dalam hatiku
ataukah saya tidak berhak berharap CINTA itu kan kumiliki
karna sebenarnya kw tercipta memang bukan untukku
namun kw hanyalah bayang semu yang terlintas dihadapanku
sempat saya beranggapan bahwa kwlah malaikat yang dikirimkan tuhan untukku
menemaniku menjalani kehidupan ini
membuatku tersenyum bahagia kala memandang indah matamu
menjadi pencerah pada sisi gelap di kehidupanku
membawaku terbang melayang oleh senyum manis itu
namun sayang… mungkin saya terlalu bodoh
tak jeli melihat dan memahamimu
tak pernah tahu apa yang kw inginkan
karna saya terlalu bahagia mampu melihat senyum seperti itu
ketika terpancar indah dari wajahmu
memang saya tak sesempurnah dirinya
tak mampu menjadi awan di tengah teriknya matahari
tak sehebat seperti sang pujangga
hanya menatapmu dari kejauhan
ibarat bola mata yang menatap indah bintang
kekagumanku akan sosok dirimu tak mungkin tergambarkan
rasa sayangku tak akan mungkin terukur kadarnya
terlebih ketika rasa CINTA itu menggema
membuatku seakan tak mampu menghadirkan semangat di dalam diriku
ketika mengingat kesakitan itu
namun saya hanyalah sang pemimpi
mampu berharap yang terbaik untuk diriku
menjadikan mu pemanis dalam setiap kepahitan langkahku
menuliskan indah di dalam diriku bahwa kw pasti kan menjadi milikku
esok atau kapan, yang jelas impianku bukan hanya sebatas mimpi
Ku Sayang dirimu
I LOVE U
Ditulis di Makassar 15 Oktober 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H