Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pernahkah Anda Salah Masuk Gedung Pernikahan ?

19 Januari 2015   04:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Gedung Resepsi Pernikahan di Baku - Dokpri"][/caption]

Pernahkah anda salah masuk di sebuah gedung resepsi pernikahan? Di Jakarta ada beberapa tempat yang menyewakan beberapa gedung dengan lokasi di satu halaman. Sebut saja Balai Sudirman dengan balai prajurit dan balai perwiranya. Atau di Balai kartini dan Kartika Eka Paksi (masih ada gak sekarang?). Kesalahan sering terjadi pada mereka yang tak tahu ada gedung lain di tempat yang sama atau bisa juga karena lengah/gak ngeh jadinya "asal masuk". Mungkin di beberapa gedung ada yang memberikan "petunjuk" tentang siapa yang sedang mengadakan resepsi pernikahan, bisa berupa foto-foto pre wedding atau juga karangan bunga yang tertera nama sang pengantin. Tapi banyak juga sih yang tanpa tanda-tanda sama sekali. Kalau sadar salahnya ketika baru akan mengisi buku tamu, mungkin tak masalah. Tinggal keluar gedung dan pindah ke gedung sebelahnya. Yang berabe kalau salahnya setelah mengisi buku tamu dan sudah memasukkan amplop. Ketika masuk ke gedung, baru sadar ternyata gak kenal sama pengantinnya, keluarganya atau tamu-tamunya. Celaka 12.. gimana nasib amplopnya dong? Masak mau nyuruh penerima tamu membuka "kotak" dan ngubek-ubek isinya? Gak tahu juga ada yang pernah keukeuh minta diambil "amplop" nya lagi gak ya?

Kemarin malam saya juga mengalami salah memasuki gedung ketika menghadiri resepsi pernikahan salah seorang Wanita WNI yang menikah dengan Pria Azerbaijan. Memang di Undangan di sebutkan gedungnya bernama Ay Ä°ÅŸigi 2. Dan setelah berjibaku mencari alamat dengan bantuan google map akhirnya kami sampai di gedung yang di tuju. Gedung yang saya masuki memang bernama Ay IÅŸigi 3, tapi kami gak ngeh kalau bukan itu gedungnya. Saat akan masuk, ada mobil pengantin terpakir di depan gedung. Dan saat saya lirik, masih ada pengantin di dalamnya. Tetapi rasanya.. Pengantin wanitanya.. berwajah Azeri bukan Indonesia...????

Dan tetapp saya gak ngeh juga. Dengan PD-nya kami masuk ke dalam. Saat akan menitipkan jaket, saya meminta suami untuk bertanya siapa pengantinnya pada panitia. Seorang lelaki berjas menyebutkan dua nama dan ternyata memang bukan nama pengantin yang akan kami datangi. Bersamaan dengan itu, sepasang pengantin turun dari mobil dan memasuki gedung. Waduhhh, Ternyata memang benar, sepasang pengantin Azeri. Wahhhh salah gedung kami. Saya bertanya pada Hanif sebagai pembaca google map, barangkali salah melihat. Hanif bersikukuh bahwa ini memang gedungnya. Tanya, tanya dan bertanya ternyata gedung Iy Ä°ÅŸigi 2 terletak di belakang gedung yang kami masuki (Iy Ä°ÅŸigi 3). We lhadalah.. Salah masuk gedung ternyata kami. Untung kebiasaan orang sini, amplop dimasukkan ke kotak yang disediakan ketika akan pulang. Kalau dimasukkan saat baru masuk seperti di Ä°ndonesia, wahhh bisa-bisa ngamplopin lagi.. Masak nyuruh panitia ngaduk aduk kotak nyari amplop kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun