[caption id="attachment_320234" align="alignleft" width="300" caption="mobil yang biasanya ngebut, terpaksa berhati-hati ketika salju turun plus anging kencang - dokpri"][/caption]
Kamis 30 Januari 2014 lalu kota Baku dan sekitarnya diguyur salju yang lumayan lebat disertai dengan angin yang cukup kencang. Malam tahun baru Cina (Imlek) yang di Indonesia identik dengan hujan deras agar rejeki di masa mendatang melimpah, kami lewati di Baku dengan memandang butiran -butiran kapas yang ditumpahkan dari langit. Udara yang ada di bawah titik 0 derajat celsius, terasa juga dinginnya menggigit tulang. Alhamdulillah heater yang sempat mati beberapa hari sebelumnya sudah kembali berfungsi dengan baik, sehingga suasana hangat memenuhi ruangan apartemen kami. Di jalanan sekitar apartemen, tampak mobil berjalan dengan hati-hati. Beberapa dari mereka tampak berhenti dan membutuhkan bantuan orang untuk mendorongnya. Baku memang tak begitu sering diguyur salju, jadi mungkin pemerintah tak begitu sigap untuk mengantisipasi agar jalanan tak licin.
[caption id="attachment_320235" align="alignleft" width="300" caption="memutih di sekitar apartemen - dok.pri"]
****
[caption id="attachment_320239" align="alignleft" width="300" caption="putih bagai karpet yang menghampar - dok.pri "]
[caption id="attachment_320240" align="alignleft" width="300" caption="anak-anak bermain salju - dok.pri"]
Jumat 31 Januari 2014, hujan salju dan angin kencang masih juga mengguyur kota Baku. Putih di mana-mana. Yah itulah yang paling saya sukai, rasanya hati menjadi tenang dan adem memandang salju bagaikan karpet putih yang dihamparkan. Hari itu Hanif memutuskan tidak masuk sekolah karena banyak teman-temannya yang tak bisa datang ke sekolah. Kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah terkadang memang diliburkan, ketika hujan salju turun disertai dengan angin kencang. Di jalan raya terlihat mobil petugas sedang menebarkan garam salju di sepanjang jalan agar jalanan tak terlalu licin.
Sore hari Hanif mengajak saya untuk berfoto, kamipun berjalan kaki ke Heydar Aliyev Cultural Center, sebuah Gedung berbentuk keong dengan halaman yang sangat luas, letaknya tak jauh dari apartemen kami. Hanif seperti kembali ke masa kecil di Hamburg dulu, melihat salju yang menghampar luas, bagaikan menemukan mainan yang menyenangkan. Meski salju masih turun
[caption id="attachment_320241" align="alignleft" width="300" caption="hanif menikmati lembutnya salju - dok.pri "]
disertai angin, kami menghabiskan waktu satu jam lebih di sana.
****
[caption id="attachment_320236" align="alignleft" width="300" caption="petugas dengan mobil truk sedang membersihkan jalan raya - dok.pri"]
[caption id="attachment_320237" align="alignleft" width="300" caption="pasukan ibu-ibu pembersih salju - dok.pri"]