Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Berhati-hatilah Memilih Jasa Pelayanan Cargo

13 Maret 2014   23:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58 2000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerjaan yang berhubungan dengan mutasi dari satu tempat ke tempat lain hampir selalu dipastikan menyertakan barang pindahan, entah itu lewat darat, udara ataupun laut. Mungkin ada yang memutuskan hanya membawa beberapa kardus berisi barang yang sangat sangat dibutuhkan ditempat yang baru, tapi mungkin juga ada yang membawa semua barang di tempat lamanya bak memindahkan isi rumah. Semua keputusan itu diambil tergantung dari kebutuhan masing masing. **** Mutasi ke negara lain membutuhkan extra pertimbangan untuk memutuskan cargo apa yang akan dipilih (udara atau laut). Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan itu. Seberapa banyak yang akan dibawa (makanan, pakaian, barang-barang lainnya). Ini cerita tentang jasa cargo yang menangani barang pindahan kami ke Baku tahun 2012 yang lalu. Azerbaijan adalah negara ke empat yang kami tinggali. Di penugasan sebelumnya, Alhamdulillah, barang pindahan sampai di tempat tujuan tepat waktu, tanpa kurang satu apapun. Kami memang selalu menggunakan pelayanan Cargo via laut dengan pertimbangan barang yang kami bawa cukup banyak dan kami tidak pandai memperkirakan seberapa berat barang pindahan yang akan di bawa. Kalau lewat udara, barang akan dihargai berdasarkan kilogram. Jadi kami anggap pemilihan pelayanan laut yang menggunakan sistem kubikase selain lebih murah juga lebih mudah bagi kami karena biasanya pihak jasa cargo akan memberikan jumlah box yang sesuai dengan kubik yg kita inginkan. Berbedapun tidak akan terlalu jauh. Dari yang hanya minimal 3 kubik sampai 1 kontainer (20 feet) pernah kami pilih untuk membawa barang pindahan kami. **** Seperti biasa setiap ada yang akan berangkat bertugas, jasa cargo berlomba memberikan proposal penawaran harga. Dan seperti penugasan sebelumnya, kali ini kami memilih salah satu perusahaan jasa cargo untuk mengurusi barang pindahan kami ke Baku. Kami tak pernah memakai jasa cargo yang sama pada setiap penugasan, selalu berganti. Jasa Cargo yang kami pilih untuk membawa barang kami ke Bakupun kalau di lihat daftar orang-orang yang pernah memakai jasanya, kredibilitasnya terlihat cukup meyakinkan. Dan lagi kontak personnya ibu-ibu, rasanya saya akan lebih nyaman berhubungan dengan beliau. Seperti penugasan sebelumnya, kamipun mengambil cargo laut untuk membawa barang-barang kami, apalagi Hanif yang sudah remaja dan mempunyai hobi bermusik, mempunyai beberapa alat musik koleksinya yang lumayan juga beratnya. Belum lagi bahan makanan, pakaian dan barang lainnya. Saya putuskan hanya mengambil minimal kubikase yang boleh dipesan, yaitu 3 kubik. Proses packingpun berjalan lancar, pelayanannyapun terlihat bagus dengan packing-an yang malah lebih rapi dari jasa 2 cargo sebelumnya. **** Selesai sudah urusan barang pindahan dengan perjanjian, estimasi satu bulan barang akan sampai di Baku. Otak sayapun sudah tidak terfokus pada barang pindahan lagi. Saya sudah percaya dan menyerahkan penuh pada kredibilitas jasa cargo tersebut. I believe U full bu... Itu saja yang ada di pikiran saya. Masih banyak urusan yang harus diselesaikan, pikiran sayapun berpindah ke Hanif yang tahun 2012 lalu mengikuti UAN SMP, belum lagi harus mengemasi beberapa barang dan memindahkannya ke tempat lain karena rumah akan dikontrakkan, lalu mencari bakal pengontrak rumah, sampai saya harus menjual kendaraan. Semua itu harus saya kerjakan sendiri karena suami sudah berangkat duluan ke Baku. Harapan saya hanya satu, Bismillah.. semua urusan lancar sampai keberangkatan saya tiba. **** Selama itu saya memang tidak kontak lagi perusahaan cargonya untuk menanyakan perkembangan barang kami. Azas, I believe U full tadi mungkin sedikit melengahkan saya. Ketika sebulan berlalu dari keberangkatan barang pindahan itu dan sayapun sudah menyusul ke Baku, baru kami menghubungi kembali jasa cargo itu. Harapan kami dia akan memberikan informasi tentang kapan tanggal yang pasti barang tersebut akan sampai di Baku Tetapi jawaban yang diberikan di luar dugaan kami, ternyata barang itu masih di Jakarta dengan alasan mereka tidak tahu jalur laut mana yg harus dilewati. Memang Baku ini termasuk Landlocked country, hanya daratan tidak ada laut. Yang disebut Laut Kaspia sejatinya adalah danau besar yang dikelilingi oleh Rusia, Iran, Azerbaijan, Turkmenistan dan Kazasthan. Halooww ibuuu...... Kalau tidak tahu pasti jalurnya lewat mana kenapa ditawarkan? Dan kenapa selama satu bulan ini sama sekali tidak berusaha mengontak kami untuk membicarakan masalah tersebut. Apa gunanya kecanggihan komunikasi kalau dalam urusan penting seperti ini tidak dipakai. Marah, kecewa, jengkel, jadi satu berkecamuk... Mereka meminta kami untuk mencari info tentang jalur kapal yang tepat agar barang bisa sampai ke Baku. Kamipun mengalah, mengerjakan tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka. Kami tanya beberapa teman. Tapi ketika info kami dapatkan dan kami berikan pada mereka, tetap saja cargo kami belum diberangkatkan. Sooooo howww?? **** Saya sudah putus asa rasanya. Terbayang barang-barang yang sangat penting ada di sana. Cargo udarapun akhirnya menjadi alternatif lain. Terlalu lelah kami menunggu kepastian kapan akan diberangkatan via laut. Penawaran keduapun diajukan. Mereka menimbang berat barang kami, yang tentu saja membuat kami terbelalak mengetahui jumlah kilo-annya. Untuk mengurangi barang yang sudah dipackingpun rasanya tidak mungkin lagi. Meminta tolong saudara di Indonesia untuk memilih memang bisa, tapi membuka satu persatu lagi kotak yang sudah dipacking?? Hadewwwww..... Info yang diberikan, berat barang kami membutuhkan 20 kg lagi untuk mendapatkan harga per kilo yang lebih rendah. Jadilah, guna melengkapi kiloan, kami menyuruh keponakan di Jakarta untuk berbelanja bahan makanan Indonesia yang jadi barang istimewa di Baku ini. Tetapi ketika pembayaran akan dilakukan, kiloan bertambah 100 kg dr yang diinfokan semula dengan alasan kualitas timbangan yang dimiliki pihak Airlines berbeda dengan jasa cargonya. O la la.. Sabar.. Sabar.. Orang sabar, Insya Allah dapat bermilyar milyar n kuburnya jembar. Benar-benar kesabaran kami diuji saat itu. **** Tanggal pengiriman diinfokan plus no airway bill diserahkan, dengan perjanjian paling lambat 4 hari barang akan sampai di Baku. Tetapi ketika hari perkiraan barang sampai, pihak Airlines yang kami hubungi untuk mengecek keberadaan barang sesuai no airway bill mengatakan bahwa barang yang dimaksud ada di Praha ... Gubraksssssss... Semakin nggelempang saja rasanya. Kebayang barang yang mustinya ke Baku, nyasar sampai ke Praha.. Oh my God!!! Pasrahh sudah rasanya.. Kepikir juga barang tidak akan sampaike Baku. Ikhlas saja dehh... Kamipun kembali komplain ke pihak cargo. Dan sempat dikira bercanda. Aduhhh ibuuu... Gak sempat kali bercanda... Keponakan yang mengurus di Jakarta, akhirnya berinisiatif bertanya langsung ke pihak Airlines perwakilan jakarta.. Dan ternyata O o o.. Oleh pihak airlines, barang belum dikirim dan no airwaybill yang diberikan dipakai orang lain yg memang mengirim barangnya ke Praha. Mau marah sudah tidak ada tenaga lagi, mana saat itu sedang bulan puasa .. Sabar dan lagi.. lagi ... sabar. **** Setelah diurus akhirnya dapatlah kita jadwal keberangkatannya lagi plus no airwaybill yang baru. Dan akhirnya... Taraaaaa... Barang nyampai juga d Baku. Penantian yang teramat sangattt panjangggg ( hampir 3 bulan). Keikhlasan akan kehilangan barangpun sempat diselipkan di dalam hati kami.Meski rentetan kekecewaan masih ada, karena ada yang pecah ( hmm ternyata packingnyapun tak sebagus yang saya kira).Yang penting Hanif bisa tersenyum, karena koleksi alat musiknya akhirnya datang. Masih ada juga makanan Indonesia yang jadi pengobat kejengkelan. Mudah 2n pengalaman buruk dalam memilih. Jasa cargo ini tidak terjadi pada teman-teman yang lain yang akan pindah ke tempat lain. **** Sedikit Tips Memilih Jasa Cargo : 1. Mencari tahu kredibilitas jasa cargo tersebut, mungkin bisa bertanya kepada teman yang pernah memakainya. . 2. Jangan tergiur dengan penawaran harga yang murah. 3. Jangan segan-segan untuk terus menanyakan perkembangan pengiriman barang kita (terutama yang via laut, karena membutuhkan waktu lebih lama). 4. Simpan semua resi/nota pengiriman barang sampai barang diterima dengan aman dan selamat. - Salam Kompasiana -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun