Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Halloooooo Kompasiana.. I am Back

14 Oktober 2014   20:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:02 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Horeeeee .. setelah vakum lebih dari 3 bulan, akhirnyaaaaa saya menulis lagi di Kompasiana. Halloooo para Kompasianer, semoga semuanya dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu dalam lindungannya. Sebetulnya kevacuman saya menulis di Kompasiana dimulai dengan perjalanan liburan saya ke Indonesia akhir Juni – Agustus yang lalu karena anak saya Hanif mendapatkan liburan summer break hampir tiga bulan lamanya. Plus sebetulnya, tujuan utama kepulangan kami adalah ingin membawa Hanif kontrol ke dokter THT karena winter tahun lalu sinus dia sempat kambuh sehingga menyebabkan dia susah bernafas. Bukan kami tak percaya dokter yang ada di Baku, bahkan sebetulnya kami sempat memeriksakan Hanif di sini dan kata dokter semuanya baik-baik saja. Sebelum berangkat ke Baku dokter THT langganan kami di RSCM sudah menyarankan Hanif untuk menjalani operasi dan kami memang meminta penangguhan operasi sampai kami pulang nantinya, jadi mumpung liburan sekolah akhirnya kami memutuskan untuk membawa Hanif pulang dan menjalani operasi. Tapi ternyata Allah berkehendak lain, dokter langganan kami sedang mendapatkan musibah sakit dan ternyata dokter pengganti sama sekali tidak menyarankan untuk operasi, beliau hanya memberikan obat semprot seperti biasanya. Yahh, itu mungkin sudah menjadi ketentuanNya ... akhirnya saya dan Hanif memang hanya pulang untuk menikmati liburan panjang , dua bulan lebihhh ... bertemu dan berkumpul dengan keluarga besar kami.  Tapi pulang selama itu ternyata tak cukup waktu pula untuk bertemu dengan Kompasianers, meski sudah benar-benar diniatkan. Karena perjalanan saya sungguh sangat panjang,  dari kota Metropolitan Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat sampai Sumatera Selatan. Dan dua bulan itu ternyata masih sangat sangat kurang, hiksss ..  Maafkan, gagal deh dapet novel dari sahabat Kompasiana tersayang.

Sebetulnya selama liburan kemarin saya ingin sekali ‘menyempatkan” untuk bisa menulis dan bercerita tentang perjalanan kami. Hmmmm, tapi ternyata itu hanya menjadi teori saya belaka. Keasyikan bercengkrama dengan saudara besar kami dan nikmatnya kuliner Indonesia yang selama dua tahun saya impi-impikan membuat saya blassssss gak kepikir untuk menulis. Jangankan keinginan untuk menuangkan tulisan, membuka Kompasiana saja lupaaa .. he he he ... walhasil dua bulan lebih di Indonesia, saya sama sekali tak mengikuti Kompasiana yang selalu “heboh” dengan cerita-ceritanya. Apalagi saat itu sedang ada PILPRES, wahhh kebayang situasi panas yang ada di Kompasiana, karena pasti banyak Kompasianer yang “bertahan’ dengan idola masing-masing. Well, that’s okay sajalah, namanya menuangkan tulisan pasti ada yang setuju dan tak setuju. Wahhhh, jadi nglantur ...

Menulis bagi saya pribadi sebetulnya memang harus dilakukan setiap hari, entah hanya sebaris kalimat dalam sebuah status FB karena setidaknya ‘memaksa” otak untuk berpikir tentang kata-kata dan bagaimana merangkaikannya, jadi imanijasi menjadi terasah. Dan selama di Indonesia, saya memang hanya menulis dalam status FB saja dan tentu saja itu tak jauh dari kegiatan sehari-hari dan hanya satu dua kalimat saja. Tadinya saya berpikir, imanijasi saya untuk menulis Cerpen, Tempat-tempat menarik dan lain-lainnya akan ‘nongol” kembali setelah saya pulang ke Baku. Karena memang ‘tempat semedi mencari inspirasi” bagi saya adalah dapur apartemen saya. Di sanalah sambil memasak, bermacam ide suka bersliweran di kepala saya, dan saya hanya mengandalkan memo BB untuk menyimpannya. Tetapi ternyata sekembalinya saya ke Baku akhir Agustus lalu, tetapppp saja tak ada ide apapun untuk bisa saya tuangkan dalam bentuk tulisan meski saya sudah berjam-jam di dapur .. he he he ... Dan itu sempat saya utarakan ke beberapa sahabat Kompasiana bahwa otak saya sedang blankkk ... idenya bablasssss, gak tahu pergi ke mana.

Hari ini saya “beranikan” untuk kembali menulis di Kompasiana. Semoga saja Allah memberikan kembali ide-ide yang banyaaakkk agar saya bisa kembali ikut meramaikan blog keroyokan ini. Pengen rasanya tangan ini bisa kembali menekan tuts BB atau laptop dengan rangkaian kata-kata dalam bentuk cerpen, cerita tempat-tempat menarik dan aneka kisah lainnya. Tapi kalau ternyata belum ya memang harus sabar dan terus mencoba,  setidaknya hari ini saya sudah menyapa teman-teman semua ... Salaaammmm ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun