Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Permainan Kartu Empat Satu dan Lima Pelajaran di Dalamnya

15 Oktober 2014   19:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:55 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada hobi baru yang kami mainkan bertiga setiap menjelang tidur terutama di malam libur yaitu Empat - Satu , sebuah permainan dari kartu remi yang simbolnya terdiri dari  waru hitam, hati, wajik dan keriting atau bahasa kerennya Spade, Heart, Diamond and Club. Metode permainanpun kalau tidak salah bisa bermacam-macam, tapi yang paling saya kenal adalah mengumpulkan kartu dengan simbol yang sama dan pemenangnya adalah yang bisa mengumpulkan angka tertinggi yaitu empatpuluh satu.

Ternyata dari permainan tersebut ada beberapa pelajaran yang bisa saya ajarkan untuk anak semata wayang saya, Hanif yang sekarang sudah duduk di kelas 12. Apa saja pelajaran yang bisa diambil, inilah "versi" saya :


1. Menentukan sebuah pilihan.
Memilih kartu yang akan dikumpulkan adalah bak menentukan sesuatu dalam kehidupan, harus dipikirkan dengan sebaik-baiknya. Dan saya mencoba mencontohkannya pada langkah yang harus dia ambil tahun depan, yaitu bangku Universitas. Sempat memang ada satu masa, kami "membujuk" dia untuk masuk jurusan tertentu karena kami ingin dia menjalani profesi seperti ayahnya. Tapi akhirnya kami sadar, masa depan Hanif adalah miliknya sendiri. Kami hanya sering memberinya "masukan" bahwa pilihan bangku kuliah yang akan diambilnya akan menjadi masa depannya dan kami memintanya dalam satu tahun ke depan menimbangnya dengan baik-baik, jurusan apa yang akan dia ambil. Hanya satu yang kami inginkan, dia bertanggung jawab dengan pilihannya.


2. Menjalani sebuah resiko setelah menentukan pilihan.
Setelah kita menentukan simbol apa yang akan kita kumpulkan, sudah tentu kita harus siap ketika ternyata hasilnya tak memuaskan kita. Begitu juga dengan sebuah kehidupan, banyak resiko yang kita terima dari sebuah pilihan.
Saya sering mengatakan pada Hanif apapun pilihan yang dia ambil dalam kehidupannya, tak semuanya menghasilkan sesuatu seperti yang kita inginkan. Ada kemungkinan dia melewati sebuah kekecewaan dan kegagalan dan semuanya itu harus dia hadapi. Kita tidak boleh lari dari sebuah masalah dalam kehidupan, berusaha dan terus berusaha memperbaiki akan mendatangkan sebuah kebaikan lain.


3. Belajar untuk tidak serakah.
Mendapatkan bagian kartu dengan angka-angka yang besar meski dengan simbol yang berbeda rasanya semuanya ingin dikumpulkan, kartu tersebut disimpan karena takut diambil oleh lawan. Akhirnya kita justru kalah karena kartu-kartu yang dikumpulnya menjadi "kobong" atau kebakaran.
Begitu juga dalam kehidupan, kita juga diajarkan untuk tidak serakah dalam mengumpulkan harta, ilmu dan lain-lain karena pada akhirnya keserakahan tersebut. Justru akan mematikan kita. Ada hak-hak orang lain dalam harta dan ilmu yang kita miliki, dan kita harus memberikannya pada yang memang berhak memiliki. Dengan membagikannya pada orang lain, pasti akan mendatangkan kebaikan pada diri kita sendiri.


4. Jangan menyerah
Meskipun mendapatkan kartu-kartu yang kecil belum tentu kita akan kalah. Dengan mengetahui trik-trik dan caranya bukan tak mungkin yang memiliki kartu lebih besar justru akan keok kalau tidak bisa memainkannya.
Begitupun dalam kehidupan, kesuksesan dan masa depan yang cemerlang bukan hanya milik mereka yang diberikan kekayaan,  kepandaian dan tingkat kecerdasan yang tinggi. Mereka yang mempunyai kemampuan terbatas, baik finansial maupun kepandaian masih mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri dan menentukan masa depannya. Yang penting ada sebuah usaha, tawakal dan doa.


5. Jangan sombong
Kemenangan yang didapatkan dalam permainan empat satu bukan hanya karena kelihaian kita dalam memainkannya, tapi ada peran serta dari lawan kita ketika mereka memberikan kartu yang kita butuhkan.
Dalam kesuksesan yang diraih seseorang pasti ada "tangan" orang lain yang mendukungnya, baik keluarga maupun orang lain. Tak pantas kita menyombongkan "kejayaan" yang telah kita raih.

Demikianlah sekilas manfaat yang bisa saya dapatkan dalam permainan Empat Satu. Mengajarkan hal-hal baik pada anak ternyata bisa melalui banyak cara. Tak semuanya kita sampaikan dengan cara yang serius. Dengan mengajaknya bermain, kita bisa "menyisipkan" pesan-pesan yang berguna dalam menjalani kehidupan. Semoga bermanfaat bagi lainnya ..
Salam dari Baku

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun