Tatakan gelas yang biasanya berjumlah 6 buah, bisa dari kayu ataupun bahan lainnya masih menjadi pilihan untuk oleh-oleh dengan harga terjangkau. Mug-mug khas negara setempat juga menarik, misalnya gambar yang baru muncul ketika dituangi air panas dan lain sebagainya. Sedangkan piring hias biasanya saya membelinya untuk orang-orang tertentu saja.
6. Coklat/Teh
Coklat eropa (terutama Swiss) memang terkenal enaknya. Dulu ketika saya di Hamburg, coklat menjadi buah tangan yang sangat ditunggu oleh ponakan ponakan saya. Coklat dengan kemasan kemasan imut dan lucu menjadi souvenir menggembirakan penerimanya.
Begitu juga dengan teh, banyak teman atau kerabat yang ingin mencoba teh khas dari negara negara lain. Sepanjang saya berdomisili, teh Srilanka adalah teh terenak yang saya jumpai.
7. Â Parfum
Banyak negara-negara yang menjual parfum dengan kemasan-kemasan yang cantik dengan harga yang terjangkau. Apalagi sewaktu musim obral, parfum-parfum berbotol mungil yang meski bukan dari merk merk terkenal bisa menjadi pilihan yang pantas untuk buah tangan.
8. Â Taplak
Saat ini saya sedang hobi sekali mengumpulkan taplak meja ruang tamu ataupun meja makan dengan motif Maiden Tower, salah satu bangunan khas di Baku. Rasanya sudah puluhan taplak yang saya beli dan berikan pada kerabat saat saya pulang ke Indonesia bulan Juni tahun 2014 lalu dan teman yang berkunjung ke Baku.
9. Â Dompet /Tempat Lipstik
Dulu tempat lipstik menjadi salah satu pilihan oleh-oleh untuk teman-teman wanita saya. Tapi saat ini saya lebih memilih dompet dengan ukuran yang bermacam-macam, dari yang kecil untuk tempat make up atau koin sampai yang besar dan bisa dipakai untuk tempat alquran.
10. Tas
Tas-tas kain dengan dua tali tanpa retsleting dan bergambar khas negara setempat bisa juga mejadi pilihan untuk oleh-oleh dan biasanya para remaja putri senang banget mendapat buah tangan seperti itu.