Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

10 Ketidakhati-hatian yang Terkadang Dilakukan Orang Tua

12 Februari 2014   19:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:53 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13922422751426701120

[caption id="attachment_322260" align="aligncenter" width="592" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption]

Setiap orang tua yang baik pasti akan menyayangi anaknya, dan akan menjaga keselamatan anak-anaknya. Tapi sering sekali kita sebagai orang tua, entah menyadari atau tidak, melakukan hal-hal yang membahayakan keselamatan buah hati kita, terutama ketika mereka masih berusia di bawah lima tahun (balita). Kecerobohan orang tua tersebut terkadang tak hanya melukai sang anak, tapi juga mengancam keselamatan jiwanya. Mengajari anak untuk mandiri memang penting, tapi rasanya ada waktu dan tempat yang tepat untuk melakukannya. Beberapa kelalaian orang tua yang seringkali kita jumpai di sekitar kita adalah :

1. Meninggalkan anak di mobil
Terkadang karena tergesa-gesa atau karena tak mau direpotkan dengan harus menggendong anak, orang tua meninggalkan anak sendirian di dalam mobil (terutama ketika mereka tertidur), dalam keadaan AC mobil hidup atau mati. Mereka tak menyadari "hanya beberapa menit" meninggalkan mobil bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti meninggal karena keracunan gas karbon monoksida atau bahaya kriminalitas.
*
2.Mengeluarkan kendaraan dari garasi atau carport tanpa memperhatikan keberadaan anak.
Sudah banyak terjadi, seorang ayah memundurkan mobilnya dan tanpa sengaja melindas anak balitanya yang berada di belakang mobil. Semua itu disebabkan oleh kelengahan sang ibu/ayah dalam menjaga anak (mungkin karena kesibukan rumah tangga) dan mungkin kealpaan ayah yang tergesa-gesa berangkat sehingga tak menyadari kalau sang anak mengikuti ayahnya dan berhenti di belakang mobil.
*
3. Membiarkan anak mengeluarkan anggota badan ketika naik kendaraan.
Sebagian anak-anak memang senang ketika sedang naik kendaraan, bermain-main sambil mengeluarkan kepalanya atau tangannya. Dan terkadang orang tua membiarkan saja, karena merasa itu membuat anak-anak merasa nyaman dan betah berada di dalam mobil. Orang tua tidak menyadari bahayanya hal tersebut, seperti tersambar kendaraan lain.
*
4. Mengendarai mobil/motor sambil memangku anak
Menunjukkan kasih sayang dan kedekatan dengan anak bukan berarti harus memangku sang anak sambil mengendarai dengan satu tangan. Keseimbangan dalam mengendarai motor/mobil akan lebih terjaga ketika kedua tangan kita memegang kemudi.
*
5. Memboncengkan anak dalam keadaan mengantuk.
Sering sekali saya melihat seorang anak yang terkantuk berat dalam boncengan ayah/ibunya. Terkadang anak kecil yang masih balita, atau terkadang anak-anak Sekolah Dasar yang mungkin kecapekan karena baru pulang sekolah. Saya sering merinding ketika melihat anak itu sampai miring-miring hampir terjatuh. Meski kadang ada juga orang tua yang "melindungi" anaknya dengan lilitan selendang, saya pribadi tetap tidak nyaman melihatnya.
*
6.Membiarkan anak membonceng motor dengan posisi badan menghadap ke belakang.
Motor dengan model "akrobat" seperti ini sering sekali saya lihat lalu lalang di kompleks saya di Bekasi. Si pembonceng yang terkadang orang tua atau tak jarang masih belia dan anak yang dibonceng tertawa senang dan bangga dengan aksi mereka. Lucu dan hebatkah? Sama sekali tidak menurut saya, bahkan ngeri dan menakutkan sekali melihatnya.
*
7. Membiarkan anak bercanda di eskalator.
Eskalator adalah alat untuk mempermudah pengunjung suatu gedung naik/turun ke lantai yang diinginkan. Dan setahu saya ada petunjuk gambar tentang himbauan menaiki eskalator. Salah satunya anak kecil harus didampingi orang tua. Masih ada saja orang tua yang membiarkan anaknya bermain di eskalator. Terkadang saya melihat anak kecil naik turun eskalator berulang-ulang, sementara orang tuanya hanya melihatnya saja. Atau ada juga naik/turun dengan orang tua, tapi orang tua membiarkan ketika sang anak melompat-lompat di atas eskalator. Jatuh atau terjepit adalah kecelakaan yang bisa terjadi di eskalator.
*
8. Sibuk dengan belanja kita, tak memperhatikan anak.
Berjalan-jalan di Pusat Perbelanjaan dengan keluarga adalah salah satu hiburan yang menyenangkan. Tapi jangan sampai kita terlena, memilah dan memilih barang, menawar, sampai akhirnya melupakan kalau kita membawa anak kita. Apalagi kalau anak kita termasuk kategori aktif, yang dalam sekejap mata "hilang" dari pandangan mata kita. Kecerobohan kita tersebut bisa mengakibatkan anak kita celaka seperti jatuh (beberapa kali kita mendengar berita anak jatuh di pusat perbelanjaan), atau anak kita bisa jadi korban penculikan.
*
9. Membiarkan anak bermain sendiri di sekitar rumah.
Sering sekali kita mendengar tentang anak hilang atau anak terjatuh di sumur/kolam sekitar rumah karena sang anak bermain sendirian. Kesibukan orang tua di rumah terkadang melengahkan orang tua, mereka berpikir bahwa anak-anak paling hanya bermain di sekitar rumah mereka. Menemani anak-anak yang masih balita ketika bermain dengan teman-temannya adalah suatu keharusan bagi orang tua, karena anak-anak masih belum memahami hal-hal yang boleh /tidak boleh dilakukan.
*
10. Membiarkan anak bermain di dapur.
Di dalam rumah mungkin memang menjadi tempat yang paling aman bagi anak-anak. Tetapi ternyata tidak selalu, banyak juga anak-anak yang mendapat kecelakaan di dalam rumah, seperti di dapur. Air panas, minyak panas, kompor yang menyala, pisau adalah benda-benda yang berbahaya bagi anak-anak.

****
Tugas orang tua menjaga anak memang sangat memerlukan kehati-hatian kita. Semua orang yang sayang kepada anaknya pasti tak mau anaknya celaka. Mungkin masih banyak lagi kelengahan yang seringkali dilakukan oleh kita sebagai orang tua. Tulisan ini hanya sebagai pengingat dan mudah-mudahan bermanfaat .

- Salam Kompasiana -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun