Mohon tunggu...
Mardiana Dian
Mardiana Dian Mohon Tunggu... -

saya adalah orang indonesia asli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nama yang Hilang

17 Maret 2015   14:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://1.bp.blogspot.com/-6yDtLeE9Ows/T7ByQ65gRDI/AAAAAAAAAHA/w6nLeDhsr6E/s1600/Foto+2340.jpg

Seperti apa yang telah saya tuliskan sebelumnya tentang nyongkolan yang makin hari makin kehilangan jati dirinya akibat dari perkembangan zaman,dalam hal ini ada beberapa bagian dalam adat nyongkolan yang semakin hari makin-terlupakan, adapun bagian-bagian dari adat nyongkolan itu memiliki istilah atau nama-nama sebagai berikut :

1.Pengiring, pengiring adalah sebutan bagi orang-orang yang ikut berpartisipasi dalam nyongkolan baik itu anak-anak orang tua maupun para remaja yang berasal dari keluarga pengantin peria.

2.Penyambut, penyambut adalah orang-orang yang berpatisipasi dalam nyongkolan yang berasal dari keluarga pengantin wanita, dimana penyambut biasanya bertugas untuk menyambut para pengiring yang berasal dari keluarga pengantin peria dengan membawa minuman atau buah-buahan untuk diberikan kepada pengiring.

3.Pembukak jebak (pembuka gerbang), merupakan istilah yang diberikan kepada seseorang yang ikut dalam nyongkolan yang memiliki tugas membawa seserahan pertama yang berada dalam barisan paling depan diantara yang lainnya yang ikut nyongkolan, isi seserahan yang dibawa oleh si pembukak jebak adalah berbagai macam makanan atau jajanan tradisional seperti renggina, opak, tekel atau bantal yang merupakan jajanan tradisional Lombok yang dibuat dari beras ketan yang dicampur dengan parutan kelapa yang dibungkus dengan daun kelapa yang masih muda, selain itu juga ada buah dan buah yang biasanya digunakan adalah pisang.

4.Pembayun, merupakan istilah bagi seseorang yang ditugaskan untuk bermain pantun dalam acara nyongkolan, acara berpantun dilakukan didepan rumah pengantin wanita yang tujuan agar para pengiring beserta pasangan pengantin wanita tidak dapat masuk kedalam rumah untuk menempati tempat yang telah disediakan sebelum pembayun dari pihak pengantin peria mengalahkan pembayun dari pihak keluarga pengantin wanita,

5.Tukang gendang, merupakan istilah yang diberikan kepada orang-orang yang memainkan alat music gendang belik sebagai music pengiring dalam acara nyongkolan.

6.Onsongan, merupakan istilah untuk barang-barang sesrahan yang akan diberikan kepada pihak keluarga pengantin wanita.

7.Kuade atau janur merupakan istilah untuk singgasana pasangan pengantin setelah sampai dirumah pengantin wanita yang telah disediakan oleh pihak keluarga.

Itulah beberapa istilah dalam adat nyongkolan yang kebanyakan orang tidak tau tentang hal tersebut, hal itu pulalah yang menyebabkan budaya nyongkolan kehilangan jati dirinya, karna kebanyakan dari bagian-bagian itu telah dikesampingkan sehingga keaslian dari suatu budaya mulai dipertanyakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun