Mohon tunggu...
Hapsul Unram
Hapsul Unram Mohon Tunggu... -

asli lombok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa Bodoh Akibat Guru

18 Maret 2015   19:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Guru merupakan salah satu dari komponen dari sebuah pendidikan ,guru ibarat sebuah tonggak berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah .Guru menentukan salah satu faktor ke berhasilan seorang siswa, guru juga yang membentuk karakter siswa yang dulunya masih tidak tau apa-apa menjadi manusia yang memiliki pengetahuan .Di sekolah guru juga berperan sangat penting mengasah potensi dan kemampuan siswa yang belum di sadari oleh siswa, jadi seorang guru itu sangat besar pengaruhnya terhadap siswa oleh karana itu sangat di perlukan guru-guru yang memiliki kemampuan dan keikhlasan dalam mengajar akan tetapai faktanya sekaran berbanding sekali dengan keadaan yang ada dan kita lihat sendiri di lingkungan masyarakat . Karna guru belum mengajar sepenuhnya dengan ikhlas dan berkofetensi dengan baik makanya kebayakan kita melihat seorang siswa berkeliaran di jalan atau di pasar-pasar pada pelajaran sekolah di mulai karana siswa beranggapan bahawa guru yang mengajarnya di sekolahanya hampir satu sekolah mempunyai sikap dan karakter gurunya sama oleh karna itu kita sebagai calon guru harus menyadari bahwa kita menempuh pendidikan atau sebagai profesi guru tujuan utama kita adalah .

1.Mengajar siswa dengan ikhlas 

2.Membentuk generasi mudah yang berbakti pada Bangsa dan Negara 

3.Guru juga berperan penting untuk mendidik siswa agar memiliki moral yang baik

Namun kenyataanya dulu ketika saya sekolah di SMAN 1 LIUKANG TANGANYA KABUPATEN PANGKEP(sulsel) tidak seperti yang saya inginkan dan saya impikan karna saya ingin menjadi siswa yang memiliki potensi , moral, nilai yang bisa saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari baik di lingkungan keluarga atau masyarakat di mana saya tinggal dan bisa bermanfaat bagi semua orang karna guru saya yang mengajar saya ketika masih duduk di sekolah menegah atas (SMA). Tidak perna masuk mengajar seperti guru-guru biasanya di sekolah bahkan sering “PULKAM” dalam waktu yang cukup lama bahkan berbulan –bulan, dia tidak pernah mengajar di sekolah dan adapun dia melakukan proses belajar mengajar hanya jam pertama saja dan jam kedua dia sudah pulang kerumahnya untuk tidur. Jadi hampir semua guru di sekolahan saya dulu tempat saya sekolah keadaan karakter semuanya sama, oleh karena itu seseorang guru atau pendidik yang kita bangga-banggakan ternyata hanya, membodohkan dan merendahkan nilai moral. seorang siswa apakah seorang guru yang mengajar hanya bisa dikatan enam bulan dalam satu tahun itu bisa di sebut seorang guru ,,,,,?????

Karna saya melihat guru saya itu yang mengajar saya di sekolah hanya memikirkan gaji dan dirinya sendiri tanpa memikirkan kewajibannya sebagai guru ,yang membentuk diri siswa agar kelak bisa menjadi seseorang yang bisa bermanfaat bagi bangsa dan Negara .

Jadi kita sebagai calon guru harus benar-benar menjadi seorang guru yang bisa mengajar dengan ikhlas dan akan sadar dengan apa kewajiban kita bukan kita mengajar yang hanya memikirkan uang ,dan diri sendiri . karna akan bisa berdampak negatif pada diri kita sendiri karna udah melalaikan tugas dan kewajiban kita sebagai seorang guru. Bagaimana mungkin siswa kita tidak bodoh kalau guru yang mengajar hanya satu kali dalam satu bulan saja dan ada pun dia mengajar hanya jam pertama saja. dan juga suatu sarana atau prasarana untuk mendukung suatu proses belajar mengajar menjadi lebih efektif namun tetapi di sekolah saya dulu belum ada yang namanya alat bantu mengajar karna kurangnya perhatian pemerintah setempat tapi ini bukan faktor utama dalam melakukan suatu proses belajar mengajar di sekolah melainkan faktor dari seorang guru kita sendiri yang akan selalu mengarahkan kita ke jalan yang lebih baik seorang guru yang mengajar hanya satu kali dalam satu bulan bisa di sebut sebagai guru yang korupsi dan tidak memiliki aturan dan norma-norma dalam hidupnya. Jadi hampir semua orang yang pernah melakukan proses belajar di sekolah saya dulu mengalami nasip yang sama, oleh karna itu nasip saya beserta teman-teman saya itu tidak seindah masa anak-anak SMA yang lainya yang selalu menerima pelajaran setiap hari dan merasakan bagaimana guru yang memiliki hati yang ikhlas dalam proses belajar mengajar dan guru tidak hanya memikirkan dirinya sendiri melainkan kepentingan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangasa .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun