Mohon tunggu...
Baiq Kurnia Wati
Baiq Kurnia Wati Mohon Tunggu... -

Saya Baiq Kuniawati. Tinggal di Lombok (NTB).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional, Menteri Pendidikan Pilih Kasih

13 April 2015   21:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian nasiaonal untuk tingkat SMA/SMK/MA dilaksanakan serentak di seluluh Indonesia mulai hari Senin tanggal 13 sampai dengan 15 April 2015. Berbada dengan tahun sebelumnya, Ujian Nasional tahun ini dilaksanakan dengan dua cara yaitu ujian dengan cara manual dan berbasis Komputer. Sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional berbasis Komputer sebanyak 500 sekolah dari 79.000 sekolah di seluruh Indonesia. Mentri Pendidikan Anis Baswedan mengemukakan salah satu alasan dimulainya Ujian Nasional berbasis komputer yaitu untuk menekan biaya.

Alasan yang dikemukakan oleh Mentri Pendidikan pada dasarnya memang masuk akal karena untuk menghemat biaya untuk mencetak soal dan biaya pendistributoran soal ke semua sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Selain  itu untuk mengurangi kecurangan-kecurangan yang terjadi ketika ujian berlangsung. Sehingga siswa menjadi fokus untuk mengerjakan dan menjawab soal yang ada di komputer.

Dari pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer akan menimbulkan banyak persepsi terkait dengan adanya perbedaan cara pelaksanaan Ujian. Mulai dari pemeintah yang pilih kasih dalam penerapan ujian berbasis komputer, kemudian akan berbeda hasil ujian yang dalaksanakan secara manual dan dengan ujian berbasis komputer. Selanjutnya fasilitas yang memadai seprti komputer dan alat-alat pendukung lainnya dan  juga guru yang berkompeten dalam bidang Komputer sudah sudah tersedia atau tidak. Hal yang demikian ini menjadi sebuah tanya besar.

Seharusnya ketika pemerintah khususnya Mentri Pendidikan mengeluarkan aturan, diimbangi dengan fasilitas yang memadai untuk menunjang kelacaran dari peraturan yang telah dikeluarkan. Sehingga seluruh sekolah serentak untuk melaksanakan ujian berbasis komputer. Tidak seperti sekarang ini, yang terjadi adalah hanya 500 sekolah dari 79.000 sekolah yang dijadikan uji coba dalam melaksanakan ujian berbasis komputer dan sisanya melaksanakan ujian dengan cara manual. Ada perbedaan yang terjadi, dimana sekolah yang yang masih menggunakan cara manual menjadi ketinggalan dengan sekolah yang sudah melaksanakan ujian berbasis komputer. Selain itu pemerintah juga harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan di setiap sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Dengan demikian tidak adalagi perbedaan untuk semua sekolah.

Saran saya untuk pemerintah yaitu hendaknya pemerintah sebelum melakukan trobosan  dan aturan baru mestinya alat-alat sebagai penunjang untuk terlaksananya aturan tersebut sudah tersedia di semua sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Kemudian guru-guru yang berkompeten dalam bidang komputer di tugaskan untuk mengajari semua siswa di sekolah cara-cara untuk melakukan ujian, dengan tujuan agar siswa faham dan terbiasa. Barulah setelah itu pemerintah menerapkan Ujian Nasional berbasis komputer secara serentak tanpa ada pengecualian dan tidak ada sekolah untuk  dijadikan uji coba. Walaupun Ujian Nasional tahun ini bukan sebagai penentu untuk kelulusan siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun