Mohon tunggu...
Baiq Kurnia Wati
Baiq Kurnia Wati Mohon Tunggu... -

Saya Baiq Kuniawati. Tinggal di Lombok (NTB).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eksistensi Cidomo di Kota Tua “Ampenan”

10 Maret 2015   18:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cidomo (cikar dokar montor) merupakan alat transportasi tradisional yang berasal dari pulau Lombok. Yang terbuat dari rangkaian kayu dan penggeraknya menggunakan tenaga dari kuda dan ban sebagai rodanya. Cidomo dikendalikan oleh seorang kusir, yang memiliki kendali penuh untuk menunjukkan arah jalan yang akan dilalui oleh kuda. Biasanya kusir menggunakan pecut (pemukul) sebagai alat bantunya untuk memukul atau sekedar memberikan kode kepada kuda agar bisa berjalan lebih cepat ketika dijalanan.

Seiring kemajuan IPTEK khususnya dibidang transportasi yang menghasilkan berbagai macam alat transportasi modern tidak membuat cidomo ditinggalkan oleh masyarakat. Melinkan tetap sebagai transportasi andalan masyaraka di Kota Tua “Ampenan”. Terbukti setiap hari, dari pagi hingga petang dapat dijumpai cidomo berlalu lalang di seputaran Ampenan untuk mengantarkan penumpangnya. Dengan tarif upah yang relatif terjangkau membuat banyak orang menggunakan jasa cidomo untuk mengantarkan mereka ke tempat aktivitasnya. Penumpang pun berasal dari berbagai kalangan seperti ibuk-ibuk, bapak-bapak, masyarakat umum lainnya, pelajar dan wisatawan asing. Bahkan cidomo dijadikan alat transportasi alternatif untuk mengangkut barang dan mtrial bangunan. Keberadaan cidomo ini juga mengundang perhatian dari wisatawan asing yang sedang brkunjung di pulau Lombok. Mereka memanfaatkan cidomo sebagai alat transportasinya untuk mengunjungi destinasi wisata yang ada di Kota Tua “Ampenan”.

Semoga Cidomo di Kota Tua “Ampenen” tetap menjadi transportasi andalan masyrakat. Sehingga menarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara untuk menikmatinya. Dengan demikian akan memebrikan pemasukuan lebih untuk kusir dan pemilik cidomo, juga Kota Tua “Ampenan” dikenal lebih luas lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun