Perkembangan bahasa merupakan salah satu indikator dalam perkembangan kognitif anak, yangberhubungan dengan keberhasilan atau keterlambatannya dalam berkomunikasi di lingkungannya, keterlambatan anak dalam berbahasa dapat mempengaruhi kemampuan komunikasinya dalam sehari-hari secara pribadi atau lingkungan sosialnya, dalam hal ini dapat membuatnya sulit belajar, bersosialisasi, dan kegiatan bekerja lainnya saat dewasa nanti.
Dalam perkembangan bahasa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain:
§Umur seorang anak : Ketika umur seorang anak bertambah maka secara langsung semakin matang pula pertumbuhan fisiknya, kemudian pengalaman seorang anak juga dapat bertambah dan meningkat pula kebutuhannya. Kemampuan bahasa pada seorang anak dapat berkembang sejalan dengan bertambahnya pengalaman dan kebutuhan anak tersebut.
§Kondisi lingkungan : lingkungan merupakan tempat dimana seorang anank tumbuh dan berkembang. Lingkungan dapat memberikan andil yang cukup besar dalam kemampuan berbahasa. Kemampuan dalam perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan lingkungan yang berada di pedesaan. Sama halnya dengan perkembangan bahasa di daerah pegunungan, daerah terpencil, di daerah pantai, maupun di dalam kelompok-kelompok sosial yang lain.
§Kecerdasan seorang anak : di dalam meniru lingkungan tentang suara atau tentang bunyi, gerakan maupun dalam mengenal tanda-tanda maka seorang anak memerlukan kemampuan motorik yang sangat baik. Kemampuan motorik seorang anak dapat berkolerasi positif dengan kemampuan-kemampuan intelektual atau tingkat berfikir. Ketepatan dalam meniru, memproduksi pembendaharaan kata yang diingat, kemampuan memahami kemampuan menangkap atau menyimak maksud dari pernyataan pihak lain, dan kemampuan menyusun kalimat dengan baik biasanya dipengaruhi oleh beberapa kecerdasaan yang dimiliki oleh seorang anak.
§Sosial ekonomi keluarga : sebuah keluarga yang memilki status sosial ekonomi yang baik, maka akan mampu untuk menyediakan situasi baik bagi kemampuan perkembangan bahasa anak-anak dan beberapa anggota keluarga lainnya. Beberapa rangsangan dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak untuk dapat ditiru oleh anak-anak atau keluarga anggota lain yang status siosialnya rendah. Hal tersebut akan tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak-anak yang hidup di dalam sebuah keluarga yang terdidik dan tidak terdidik. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan kognitif anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H