ISIS BUKAN ISLAM, TAPI NASRANI
Dari majlis ulama Indonesia mengatakan bahwa isis bukanlah dari golongan bangsa islam yang ada di suryah melainkan bangsa nasrani. Kenapa demikian, karena isis merusak dan menghancurkan islam. Dari semenjak lahirnya persatuan suriyah yang bernamakan isis ini, sangat mengejutkan umat islam di seluruh dunia.
ISIS dikenal karena memiliki interprestasi atau tafsir yang keras terhadap ajaran islam. Seperti bom bunuh diri dan menjarah bank yang memiliki sngkut paut dari bangsa barat. Target serangan ISIS diarahkan pada Muslim syiah dan Kristen , Syiah memiliki ajaran yang kurang tepat menurut ajaran murni dari ASSUNAH ynag diajarkan dari Nabi Muhammad SAW. Dari itu ISIS keras memerangi kaum Syiah dan Kristen. Syiah merupakan ajaran yang terlalu mengagumkan para shahabat nabi seperti Abu bakar dan jajarannya, sedangkan sahabat nabi Ali bin Abi Thalib di perangi oleh ISIS. Pemberontakan di Irak dan Suriah ini telah menewaskan ribuan umat manusia, baik yang tidak berdosa maupun yang berdosa seperti nasrani, isis terlalu memandang sebelah mata kepada kaum nasrana dan bgolongan syiah. PBB menyebutkan lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas akibat serangan yang digencarkan oleh ISIS, baik bom untuk membunuh dan bom bunuh diri.
Sepanjang juni 2014. Jumlah korban tewas merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terkhair. Aksi Negara Islam Irak dan Suriah init elah menyebabkan tak kurang dari 30.00 ribu jiwa dari kota kecil di timur Suriah harus mengungsi.
Dari sekian banyak penderitaan yang disebabkan oleh gerakan ISIS ini menurunkan derajat islam dari berbagai kalangan masyarakat dunia, terutama bangsa Eropa dan Amerika. Dalam membasmi ISIS eropa dan amerika menggeluti berbagai macam cara menyerang ISIS dari berbagai arah.
Tokoh Sentral di balik Militan ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi Dibawah kepeminpinannya, ISIS menyatakan dari itu untuk bergabung dengan front Al Nusra, kelompokyang menyatakan diri sebagai satu-satunyta afiliasi Al-Qaidah di Suriah. ISIS memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda hingga tahun 2014. Namun karena misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sekitaran irak dan suriah dan penggunaan aksi-aksi kekerasan al-qaeda lalu tidak mengakui kelompokini sebagai dirinya lagi. Dari itu ISIS bukan Islam tapi nasrani, bahwa agama isl;am bukan agama yang mencintai kekerasan melainkan mencintai perdamaian antar umat beragama diseluruh dunia.
Islam adalah agama yang roleran sebab firman Allah dalam suta AL-MAIDAH ayat : 8 ialah Makna toleransi yang sebenarnya bukanlah mencampuradukkan keimanan dan ritual Islam dengan agama non Islam, tapi menghargai eksistensi agama orang lain. Kita tidak dilarang melakukan kerjasama dengan non muslim dalam hal-hal yang berkaitan degan hal-hal dunia, misalnya hubungan bisnis ataupun studi. Bahkan ada ayat yang memerintahkan agar kita berlaku adil kepada siapa pun, termasuk kepada non muslim. Yakni “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Jadi, saat berinteraksi dengan non muslim, prinsip-prinsip toleransi, keadilan, dan kebenaran harus kita tegakkan. Namun untuk urusan yang berkaitan dengan kayakinan dan peribadatan, kita mengambil garis yang jelas dan tegas.
Ini yang tidak dipegang oleh ISIS kalau saja mereka Muslim, jadi perbuatan ISIS dalam memerangi kaum Syiah dan Nasrani itu merupakan hal yang sangat dibenci oleh agama islam.
Indonesia saat ini memiliki masalah dalam hal menjaga warganegaranya agar tidak tergolong dalam kelompok ISIS, sebab ketakutan Negara kita sangatlah besar, bagaimana tidak, ISIS yang tidak memiliki hati nurani akan tertular pada hati warga Negara kita. Jadi saya harap pemerintah Indonesia harus ekstra dalam menjaga wara negaranya agar tidak tergolong dalam gerakan yang berpusat di Irak dan Suriah ini.
Kita memiliki hokum tertinggi dalam Pancasila sebagai hokum yang harus dipatuhi pada setiap warga negaranya. Jadi, bila ada warga Negara Indonesia yang tergolong dalam gerakan ISIS ini kita hokum dengan seadli-adilnya sesuai hokum yang berlaku di Indonesia.
Dari berbagai kalangan Negara tetangga mengatakan Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk Islam terbanyak di Dunia, inilah sebabnya kenapa ISIS menginginkan warga Islam yang ada di Indonesia ini bergelut pada golongan yang berpusat pada Negara Irak dan Suriah ini.
Namun harapan kita bersama selaku warga Negara Indonesia sebagai Negara yang memiliki umat Islam terbanyak di dunia agara pemerintah Negara kita menghimbau warganegaranya agar tidak tergolong gerakan ISIS ini, sebab akan membuat Indonesia menjadi terhina dan terpojok oleh Negara lain. Sangat disayangkan bila ini terjadi karena ISIS sudah melakukan pelanggaran yang begitu banyak , seperti HAM , kekerasandan sebagainya.
Jadi, kami harap Indonesia bias mengatasai permasalahan ini dengan harapan yang bisa kita raih dalam menjaga warganegara kita dengan aman dan sentosa seperti layaknya UU yang dilahirkan dari pancasila sebagai dasar hokum kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H