Bank Indonesia (BI) selama dua tahun terhitung sejak 2011-2013, melaporkan telah memusnahkan uang rupiah senilai Rp 130 triliun. Pemusnahan dilakukan agar bank sentral bisa menjalankan pengelolaan uang rupiah dan menjaga kelayakedaran uang rupiah di masyarakat.
Kalau banyak bagitu seharusnya orang indonesia pandai pegang uang, lebih besar yang dimusnakan dan sama besar biaya produksinya tapi nilai uang tak meningkat karena kurang menghargai uang.... Jika di musnakan besar dan biaya produksi juga besar, maka pantaslah negara selalu devisit anggaran sebagai akibat dari masyrakat yang kurang menghargai uang.......!
Pantas saja pembangunan kita tidak meningkat karena persoal hanya dikisaran dua hal itu yaitu memusnakan uang dan memperduksi uang yang sama besar nilainya. Berbuntut pembangunan tidak bertambah atau berlebih yang ada hanya memperbaiki saja. Coba anda hitung jika selama masa pemerintah seorang pemimpin 5 th terjadi 3x pemusnaan uang sebanyak 130 T kira berapa terliun rugi negara lalu dikorelasikan dengan biaya produksi sebayak 3x dalam 5 tahun, maka akan dihasilkan berlipat ganda kerugian yang semestinya bisa ditekan jika semua orang pandai pegang uang dengan benar diindonesia.
Kesimpulanya : pemerintah kurang cakap mengelola moneter, fiskal dan perbankan serta prilaku sosial masyarkat terhadap uang.
[caption id="attachment_278337" align="alignnone" width="673" caption="sumber foto: global-4-lvs-colossus-2.opera-mini.net/hs41-06/23327/1/-1/static.liputan6.com/1377978571/redenominasi-rupiah130203c.jpg"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H