Mohon tunggu...
Yakobus Sila
Yakobus Sila Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Mandiri

Penulis Buku "Superioritas Hukum VS Moralitas Aparat Penegak Hukum" dan Buku "Hermeneutika Bahasa Menurut Hans Georg-Gadamar. Buku bisa dipesan lewat WA: 082153844382. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengapa STY Diganti?

9 Januari 2025   15:12 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertanyaan tersebut terus menghantui pikiran para pecinta sepak bola Indonesia. Bahkan ada video seorang anak berusia sekitar delapan tahun yang meratapi kepergian STY tanpa mau dihibur oleh sang ibu yang berusaha merayu bahwa akan ada pelatih baru yang akan menggantikan STY. Pelatih baru diumumkan pada tanggal 08 Januari 2025. PSSI bersama Erick Thohir memilih Patrick Kluivert untuk memudahkan komunikasi dengan pemain diaspora yang umumnya berasal dari Belanda, negara asal Kluivert. Namun, kecintaan para suporter timnas terhadap STY tidak dapat dipungkiri. STY adalah tokoh utama kebangkitan sepak bola Indonesia, yang agak otoriter dalam prinsip, namun sangat humanis dalam pendekatan. Buktinya, banyak pemain Indonesia sangat dekat dengan STY, sering berguaru dan bercanda ria dalam beberapa moment. Marselino Ferdinan dalam halaman facebooknya mengatakan " Aku merasa seperti kehilangan duniaku". Dunia yang hilang tersebut, bukan saja dunia sepak bola tapi dunia kedekatan emosional karena sang gelandang merasa STY seperti ayahnya sendiri, walau dalam beberapa kesempatan STY sering "menjewer" Marselino. 

Banyak orang mengekpresikan kekesalan mereka atas pemecatan STY karena momentnya tidak tepat ketika Timnas Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk empat sisa pertandingan kualifikasi piala dunia 2026. Betulkan momentumnya tidak tepat pemecatan STY? 

Mari kita melihat beberapa hal berikut:

Pertama, Persiapan pelatih baru hanya dua setengah bulan. Pelatih sehebat apapun membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pemain. Proses tersebut menjadi kendala bagi pelatih baru untuk menerapkan taktik dan strategi sementara waktu untuk uji coba tidak ada. 

Kedua, pengenalan terhadap calon lawan. STY sudah pernah ketemu dengan semua calon lawan di grup C kualifikasi piala dunia, sehingga beliau memiliki gambaran umum tentang kekuatan dan kelemahan lawan untuk menerapkan strategi untuk pertemuan berikut. Sementara pelatih baru hanya menonton video pertandingan. Ada perbedaan antara hanya menonton lewat video dan pernah berhadapan langsung dengan lawan di lapangan. Karena itu, tidak tepat mengganti pelatih dalam kondisi tersebut. Oleh karena itu, muncul beberapa sebab pemecatan STY:

Pertama, Masalah komunikasi masih bisa diatasi dengan kehadiran para penerjemah. Sebenarnya, para pemain diaspora tidak mempermasalahkan komunikasi melainkan rasa tidak suka terhadap sikap otoriter STY. Bersama tim pelatih, STY sudah memiliki tim analisis untuk menilai kelemahan dan kelebihan lawan, juga kelemahan dan kelebihan tim sendiri. Karena itu, pelatih berwenang penuh atas sebuah tim. 

Kedua, Kewenangan STY diintervensi pemain diaspora. Ada isu bahwa ruang ganti timnas memanas pasca pertandingan melawan Bahrain yang berakhir imbang 2:2. Seharusnya, para pemain menghormati dan memberikan masukan sewajarnya kepada pelatih dan staffnya, bukan malah mengintervensi kewenangan pelatih untuk mengatur. Semua kewenangan soal taktik dan strategi adalah wilayah kekuasaan pelatih. Karena itu, tidaklah elok bila para pemain diaspora merasa paling tahu soal taktik dan strategi dan ngambek yang menyebabkan kekalahan 1:2 timnas Indonesia atas China. Namun, semua polemik tersebut dianggap selesai ketika PSSI sudah memutuskan untuk mengganti STY, dengan mengumumkan pelatih baru, Patrick Kluivert.

Kita berharap pelatih baru dengan segala optimismenya mampu beradaptasi dengan baik dengan para pemain. Terutama, Patrick Kluivert dan staffnya mampu memaksimalkan empat laga sisa untuk meloloskan timnas Indonesia ke piala dunia 2026.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun