Mohon tunggu...
Yakobus Sila
Yakobus Sila Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Mandiri

Penulis Buku "Superioritas Hukum VS Moralitas Aparat Penegak Hukum" dan Buku "Hermeneutika Bahasa Menurut Hans Georg-Gadamar. Buku bisa dipesan lewat WA: 082153844382. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terminal Bayangan

3 Agustus 2023   10:22 Diperbarui: 3 Agustus 2023   10:27 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin masih banyak orang yang tidak mengerti istilah terminal bayangan. Terminal bayangan suatu tempat yang dijadikan atau seolah-olah terminal; tempat bus dan angkot menaikan dan menurunkan penumpang. Seharusnya, para penumpang menunggu bus atau angkot di sebuah terminal atau halte bus yang sudah disiapkan. Namun ada fenomena menarik yang terjadi di beberapa tempat di mana jalan raya dijadikan terminal atau yang disebut terminal bayangan. Di sekitar Flyover pasar Rebo, misalnya ada terminal bayangan, karena banyak bus dan angkot yang "ngetem" untuk menaikan dan menurunkan penumpang. Padahal terminal sebenarnya ada di terminal Kampung Rambutan.

Di Jalan Alternatif Cibubur (atau biasa disebut Jln TransYogi), ada beberapa terminal bayangan. Kalau kita berjalan dari arah Jonggol-Cileungsi menuju Cibubur, terminal bayangan pertama adalah di bawah Flyover Cileungsi. Di situ kita akan menemukan banyak angkot dan bus yang parkir atau ngetem untuk menunggu penumpang, juga ada aktivitas menaikan dan  menurunkan penumpang. Terminal sebenarnya ada di terminal Cileungsi. 

Terminal bayangan kedua adalah di pertigaan Cikeas. Di tempat tersebut, banyak calon penumpang yang menunggu Bus atau angkot. Akibatnya situasi lalu lintasnya tampak padat di pagi hari, karena laju kendaraan lain akan tertahan oleh banyaknya bus dan angkot yang ingin menaikan penumpang. Sedangkan terminal bayangan ketiga ada di depan Plaza Cibubur. Setiap pagi perjalanan para pengguna jalan sangat terganggu karena banyak Bus dan angkutan kota yang berhenti menunggu penumpang. Padahal lampu merah Plaza Cibubur ditutup pada pagi hari dengan maksud untuk mengurai kemacepatan. Namun, kemacetan diciptakan oleh para penumpang dan para pemakai angkot dan Bus yang menunggu di depan Plaza Cibubur sehingga menghambat laju kendaraan pengguna jalan yang lain.

Hadirnya terminal bayangan sebenarnya karena ketidaktegasan aparat kepolisian yang bertugas mengatur ketertiban berlalu lintas. Bahkan pagi hari Kamis, 03 Agustus 2023 saya melihat polisi ada bersama tukang parkir yang mengatur lalu lintas kendaraan di terminal bayangan di depan Plaza Cibubur. Pertanyaan yang muncul, mengapa polisi tidak menertibkan angkot dan bus yang parkir dan menunggu penumpang di tempat yang bukan terminal? Apakah polisi tidak sanggup mengatur, atau tidak ingin mengatur karena sudah "bermain mata"? Pertanyaan seperti ini terlontar spontan karena bagi saya tugas polisilah untuk menertibkan lalu lintas di jalan raya. Jika Polisi sudah tidak mampu mengatur tertib berlalu lintas, mereka digaji oleh rakyat untuk tugas apa?

Para pengguna jalan, seperti saya (sangat) berharap agar aparat kepolisian yang bertugas mengatur ketertiban lalu lintas menjalankan tugasnya dengan baik, tanpa mau "bermain mata" dengan pihak mana pun, agar jalan raya dapat digunakan sesuai fungsinya, bukan sebagai terminal bayangan yang dapat menghambat laju kendaraan dan menciptakan kemacetan yang tidak perlu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun