Mohon tunggu...
Yakobus Sila
Yakobus Sila Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Mandiri

Penulis Buku "Superioritas Hukum VS Moralitas Aparat Penegak Hukum" dan Buku "Hermeneutika Bahasa Menurut Hans Georg-Gadamar. Buku bisa dipesan lewat WA: 082153844382. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Itu Menghidupkan yang Mati

21 Maret 2019   06:02 Diperbarui: 21 Maret 2019   06:28 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada awal pembentukan Kelompok Menulis di Koran di STFK Ledalero, Pater Charles Beraf memotivasi para penulis muda dengan semboyan: "Menulis itu menghidupkan yang mati". 

Sebagai calon penulis, saya kebingungan mengurai maksud pernyataan tersebut. Namun, Pater Charles Beraf dengan tenang dan lugas menguraikan maksud kalimat tersebut dengan mengatakan bahwa:

Pertama, dengan menulis seseorang telah membangkitkan ide-ide dan pengalaman masa lalu yang telah terkubur lama. Yah, orang harus menulis agar ide-ide atau gagasan tersebut bangkit kembali (hidup lagi).

Kedua, menulis membuat penulis mampu mewariskan pengalaman petualangan ilmu pengetahuan dan intelektualitasnya kepada para pembaca, agar pengalaman kognitif tersebut terwaris ke generasi berikut.

Ketiga, menulis adalah ekspresi jiwa. Yah, penulis yang sudah membathin begitu lama terhadap hasil bacaan dan hasil penelitiannya menuangkan ekspresi jiwanya dalam tulisan. Karena itu, karya tulis sangat berharga bagi sang penulis, dan bisa jadi juga bermanfaat bagi orang lain.

Keempat, setiap pembaca mesti melihat karya tulis sebagai hasil karya seni yang memiliki nilai (intelektual) sangat tinggi. Karena, ekspresi jiwa yang maksimal dari seorang penulis tidak bisa dihargai dengan materi atau barang apapun. 

Menulis adalah membangkitkan pengalaman masa lalu, pengalaman berjumpa dan berdialog dengan realitas, sebelum insight pengalaman tersebut dituangkan dalam sebuah tulisan. Karya tulis adalah karya seni, hasil peleburan horizon (cakrawala) pengetahuan antara pengalaman masa lalu penulis dengan pengalaman masa kini. Jadi, karya tulis bernilai estetis tidak terbatas, karena karya tulis adalah jiwa sang penulis itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun