Mohon tunggu...
Ita Salukh
Ita Salukh Mohon Tunggu... profesional -

Merindukan bangkitnya generasi baru Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Tembang Persahabatan

22 September 2014   22:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:55 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musik lembut mengalun merdu

Mengalir sahdu dari lubuk sanubari

Menyanyikan alunan tembang indah

Tembang indah persahabatan

Semilir angin membisik lembut

Diantara wangi puspa melati

Melantunkan simphoni harmoni

Simphoni indah persahabatan

Bila malam datang menjelang

Hati kita tak pernah kelam

Karena cahaya kasih terbit bersinar

Cahaya kasih Persahabatan

Bila mentari meredup

Dan hujan badai menerjang

Hati kita tetap bernyanyi

Nyanyian indah persahabatan

Bila embun tak kunjung datang

Dan butiran tanah gersang meratap pilu

Hati kita tetap gembur

Disirami jernihnya persahabatan

Sahabat,

Jangan pernah meredupkan sinarmu

Jangan pernah berhenti melantunkan simphonimu

Sebab persahabatan ini sangat berarti

Dan begitu indah untuk dikenang.

Denpasar, 22 September 2014



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun