Mohon tunggu...
A. Dardiri Zubairi
A. Dardiri Zubairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

membangun pengetahuan dari pinggir(an) blog pribadi http://rampak-naong.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutunggu Tidur Nyenyakmu

16 Maret 2012   13:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:57 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika siang tadi kau dirundung masalah, mari larutkan saja dalam seduhan kopi. Tetapi jika tetap saja masalah menerormu, yang salah bukan kopimu, karena kopi tak mampu merubah warna hitam menjadi putih.

Malam ini terlalu sunyi untuk kau bisingkan dengan masalahmu. Entahlah jika kau sepertiku, kadang melipat kesunyian dan menendangnya jauh. Sehingga kesunyian tak lagi aku temukan magisnya. Pada hal kesunyian kadang jadi cermin, dimana kita bisa melihat polos tubuh kita. Tanpa topeng. Tanpa citra.

Mungkin kau tak percaya. Kadang bopeng hitam pada wajah justru ditemukan pada kesunyian malam. Dalam kesunyian malam itu, kesadaran muncul samar-samar. Semakin jelas ketika malam makin senyap. Maka tak salah jika ada orang berkata, seperti filosof Descartes, “aku sunyi, maka aku ada”

Sudahlah kawan, bahumu menunduk tanda tak kuat menyangga beban. Meski kadang kau dengan angkuh masih suka berteriak, “aku kuat, aku punya kuasa, aku kaya, aku pandai, aku cantik, aku ganteng, aku …..”. Pada hal ketika malam tiba, kau gelisah. Masalah yang siang hari kau singkirkan, tiba-tiba datang menyergap malammu. Kau seperti takut malam.

Sekarang mari kawan kita buka topeng bersama-sama. Karena dari sinilah seharusnya masalah bisa kita urai. Tak perlu takut pada wajah asli kita. Biar Tuhan juga menjadi saksi bahwa kita sudah berani tampil apa adanya. Seorang manusia tempat khilaf dan salah. Yang tak punya daya tanpa memohon kepada Yang Maha Kuasa.

Berdamailah dengan malam. Malam ini juga. Agar nyenyak mau menunggu kita. Dan ketika besok matahari terbit, tinggal kita lanjutkan berdamai dengan siang. Tetapi berdamai dengan malam dan siang hanya bisa jika kau dan aku berdamai dengan diri sendiri.

Ku tunggu nyenyakmu kawan…

Matorsakalangkong

Sumenep, 16 maret 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun