Mohon tunggu...
A. Dardiri Zubairi
A. Dardiri Zubairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

membangun pengetahuan dari pinggir(an) blog pribadi http://rampak-naong.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Berkah Puasa, Berbagi Lintas Negara

8 Agustus 2012   18:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:04 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore hari [Minggu, 5 Agustus] jam 16.20 saya dibangunkan istri dari tidur lelap saya.

Paketnya sudah datang tuh…

Saya segera bangun dan bergegas ke luar rumah. Di teras rumah nampak 1 buah kardus besar. Selang beberapa lama 1 kardus besar datang lagi digotong oleh 5 orang santri sambil berjinjit menahan berat. Maklum kardus terakhir itu berisi 159 eksemplar Al-Qur’an. Jika sampai 5 orang yang menggotong kardus itu bukan karena pura-pura berat. Tapi memang berat. Bulan puasa lagi.

Kardus besar satunya berisi kurma. Kurma pilihan langsung dari negeri asalnya. Alhamdulillah. 2 kardus besar itu tiba di rumah setelah melalui proses panjang. 2 bulan lebih 1 hari mengarungi samudera. Ribuan jarak bemil-mil dilalui. Termasuk melintasi negara. Melibatkan banyak orang. Sambung-menyambung. Hingga akhirnya tiba di depan rumah saya. Sungguh, peristiwa yang tak terduga dan tak pernah saya alami sebelumnya.

Dari Manakah Paket Itu?

Bukan bermaksud memuji, tetapi inilah berkah berkompasiana. Ceritanya begini. Seorang Kompasianer yang tulisannya sering jadi HL dan “Terekomendasi” menulis pesan via inbox saya. Kompasianer ini sebelumnya pernah member bantuan sama murid saya yang kebetulan kurang mampu [baca, Satu Lagi Siswa Miskin Terselamatkan]. Waktu itu, ia meminta saya untuk menyampaikannya [baca, Bantuan Kompasianer yang Mengharukan].Namanya kang Mukti Ali, seorang kompasianer yang mukim di Dubai, Uni Emirat Arab.

Kang Mukti bertanya, apakah lembaga tempat saya mengajar membutuhkan Al-Qur’an? Jika ia, saya diminta segera konfirmasi ke temannya. Saya dikasih alamat email teman kang Mukti itu. Setelah disepakati sama guru dan pengurus pesantren, saya baru bilang siap sama kang Mukti melalui inboxnya di Kompasiana.

Selanjutnya, via email segera saya konfirmasi ke teman kang Mukti Ali, namanya kang Ramdanial Anhar, asli Bandung yang juga mukim di Dubai. Saya juga bertukar nomer HP. Tak puas, saya pun berteman via FB. Meski saya kenal hanya melalu dunia maya, saya layaknya kenal lama dan pernah bertatap muka. Meski jarak begitu jauhnya, tapi seperti begitu dekatnya.

Setelah saling berbalas email dan SMS, kang Ramdanial bilang tanggal 4 Juni cargo sudah dikirim via laut. Ternyata yang dikirim bukan hanya 159 eksemplar Al-Qur’an, sebagaimana informasi kang Mukti,tetapi juga 30 kg. kurma. Menurutnya, Insya Allah dalam 1 bulan tiba. Perkiraannya meleset. Cargo baru tiba di rumah saya 2 bulan 1 hari sejak dikirim.

Tetapi entahlah, apakah kebetulan atau menyimpan rahasia-Nya, Al-Qur’an yang dikirim dari Dubai justru tiba di hadapan saya tanggal 5 Agustus bertepatan dengan malam ke-17 Ramadhan, malam yang diperingati sebagai nuzulul Qur’anatau turunnya Al-Qur’an.

Saatnya Amanah Disampaikan

Dua kardus besar ini bukan untuk saya. Ini adalah amanah yang harus disampaikan.Dua kardus besar ini adalah donasi dari SMG [Singapore Malay/ Muslim Group] ~ Amanah Group, komunitas muslim Singapura dan Malaysia yang tinggal di Dubai. Sementara, kang Ramdanial –selaku konsultan Pundi Amal bagi perusahaan ini— hanya menyalurkan.

Untuk memudahkan pendistribusian saya meminta bantuan dua orang pengurus pesantren. Setelah berembuk akhirnya kami bersepakat, kurma akan kami bungkus dalam plastic kecil agar cukup untuk dibagikan kepada jamaah tarawih di masjid pesantren. Jamaah tarawih di samping para santri juga masyarakat di sekitar pesantren.

Untuk membungkuskannya kami minta bantuan 6 orang santri. Tiap bungkus plastic kecil terdapat 15 biji kurma. Akhirnya setelah semua terbungkus diperoleh 160 bungkus. Sangat cukup untuk dibagikan kepada jamaah tarawih. Kebetulan madrasah libur, kebanyakan para santri pulang. Hanya ada 60 santri yang bertahan di pesantren karena sedang mengikuti pengajian kitab. Sisanya yang tinggal 100 bungkus akan dibagikan kepada masyarakat sekitar pesantren yang juga bersama santri tarawih di pesantren.

Ketika berembuk dengan pengurus pesantren bisa saja mereka mengusulkan agar kurma seluruhnya dibagikan untuk santri. Tapi Alhamdulillah mereka tidak begitu. Mungkin karena para santri terbiasa hidup dalam kebersamaan dan tolong-menolong [attaawun]. Apalagi di pesantren tempat saya mengajar ini memang tak ada jarak antar para santri dan masyarakat sekitar. Misalnya, di pesantren tak ada bangunan tembok tinggi dengan pintu gerbang terkunci. Masyarakat sekitar biasa ke pesantren, dan santri malah membeli makanan ke rumah masyarakat.

Sementara Al-Qur’an yang berjumlah 159 eksemplar juga tidak diambil seluruhnya oleh pesantren. Pesantren hanya mengambil 100 eksemplar, sisanya 59 disebar ke 7 TPA dan mushalla di sekitar pesantren.

Melampaui Negara

Sekali lagi, saya tidak kenal kang Ramdanial Anhar. Saya di Madura, kang Ramdanial di Dubai. Saya mengenalnya berkat sahabat kompasianer saya, Kang Mukti Ali. Satu perkenalan yang dimulai di dunia maya, tetapi kemudian berjejak di dunia nyata, melalui kepedulian untuk berbagi dengan sesama.

Ketika saya menyerahkan Al-Qur’an kepada para santri, sengaja saya awali dengan bercerita tentang proses donasi ini datang. Saya bilang bahwa Al-Qur’an dan kurma merupakan donasi dari komunitas Muslim Singapura dan Malaysia yang ada di Dubai. Saya bilang bahwa ini berkah dari pertemanan di dunia maya, terutama kang Mukti dan kang Ramdanial. Dalam benak para santri mungkin terbayang, bahwa semangat berbagi melampaui batas Negara, etnisitas, ras, dan luas samudera. Dan sekarang mereka sendiri mengalami.

Saya yakin, setiap biji kurma itu dimakan, akan memberi barokah bagi yang memakannya dan yang membagikannya. Saya yakin, setiap kali Al-Qur’an dibaca, pahalanya akan mengalir bagi pembacanya juga bagi yang menyumbangnya. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada kang Ramdanial Anhar dan Mukti Ali yang mempercayai saya untuk mendistribusikannya. Semoga Allah membalas Anda berdua dengan balasan yang lebih baik.

[caption id="attachment_198953" align="aligncenter" width="403" caption="pesan kang mukti ali"]

1344448643928946481
1344448643928946481
[/caption]

[caption id="attachment_198954" align="aligncenter" width="358" caption="dua kardus besar paket dari Dubai. dok pribadi"]

13444487771444042627
13444487771444042627
[/caption]

[caption id="attachment_198955" align="aligncenter" width="358" caption="isi paket, Al-Qur"]

13444489312069686331
13444489312069686331
[/caption]

[caption id="attachment_198956" align="aligncenter" width="448" caption="membungkus kurma untuk dibagikan kepada jamaah tarawih. dok pribadi"]

13444490181429053854
13444490181429053854
[/caption]

[caption id="attachment_198957" align="aligncenter" width="336" caption="siap-siap membagikan kurma habis tarawih. dok pribadi"]

1344449136388446742
1344449136388446742
[/caption]

[caption id="attachment_198958" align="aligncenter" width="358" caption="seorang warga mengambil bungkusan kurma. dok pribadi"]

13444492401545182006
13444492401545182006
[/caption]

[caption id="attachment_198961" align="aligncenter" width="403" caption="membaca Alqur"]

13444499142087743366
13444499142087743366
[/caption]

Matorsakalangkong

Pulau Garam | 7 Agustus 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun