Terinspirasi posting lama mbak Edy Kusumawati di Kompasiana tentang botol air kemasan yang bisa dibuat pot tanaman hias, beberapa siswa dengan didampingi guru mencoba mewujudkannya di madrasah kami.
Tahap pertama, kami memilih murid yang bisa menjadi organizer di tiap kekas yang bertugas mengumpulkan botol air kemasan. Tak perlu diwajibkan, cukup dihimbau siapa yang mau berpartisipasi. Hasilnya lumayan untuk mulai membuat pot.
Tahap selanjutnya memulai proses pembuatan. Dalam proses pembuatan sepenuhnya dibuat oleh siswa. Madrasah hanya memfasilitasi alat yang dibutuhkan. Siswa jugalah yang mendesain tempat di mana pot itu akan dipajang. Mereka menyepakati pot itu akan digantung dengan tali plastik dan diikatkan pada bambu yang dibentuk bak gawang memanjang. Sederhana meski nampak unik dan menarik. Bambu penuh gantungan botol itu sekaligus berfungsi sebagai pagar di bagian dalam halaman madrasah kami.
[caption id="attachment_311775" align="aligncenter" width="448" caption="botol digantungkan ke bambu"][/caption]
[caption id="attachment_311776" align="aligncenter" width="448" caption="gantungan pot pada bambu yang juga difungsikan sebagai pagar"]
Tertarik untuk mengembangkan pot tanaman hias dari barang bekas (barbek) kami mengusulkan agar Madrasah memasukkkannya sebagai salah satu lomba di kegiatan “Hari SIswa Berkreasi” (HSB). HSB ini adalah ajang tahunan di mana siswa pada hari yang sudah ditentukan wajib menyetor karya. Jenis karyanya bisa karya tulis atau kerajinan tangan dari barbek.
Hasil pot bunga dari barbek yang dihasilkan siswa menggembirakan kami. Ada beberapa yang gagasannya di luar perkiraan kami. Misalnya, beberapa siswi membuat pot dari tutup botol air kemasan. Tutup botol itu dirangkai sambung-menyambung menjadi pot bersegi empat dan bundar dengan paku atau kawat kecil sebagai perangkainya. Jarak antara tutup botol di atas dan di bawahnya diselipi karet sandal bekas. Hasilnya keren banget seperti ini:
[caption id="attachment_311778" align="aligncenter" width="235" caption="tutup botol sayang dibuang"]
[caption id="attachment_311780" align="aligncenter" width="314" caption="bisa juga dibentuk balok segi empat"]
Ada lagi siswa yang membuat pot dari bahan buah kelapa. Buah kelapa yang melompong karena dilubangi tupai disulap menjadi pot. Buah kelapa itu diisi tanah untuk kemudian ditanami tanaman hias. Batoknya juga bisa dibuat pot. Dilapisi serat pohon kelapa, batok pun menjadi pot yang menawan dipandang .
[caption id="attachment_311781" align="aligncenter" width="336" caption="pot dari batok kelapa dilapisi serat pohonnya"]
[caption id="attachment_311782" align="aligncenter" width="235" caption="batok dengan pernak-pernik hiasan menawan dipandang"]
Kaleng oli pun menarik dijadikan pot. Dengan digunting persis seperti kita mengupas pisang, pot dari kaleng oli tak kalah menariknya dipandang.
[caption id="attachment_311783" align="aligncenter" width="447" caption="Kaleng oli, meski sederhana tetap menarik"]
[caption id="attachment_311784" align="aligncenter" width="448" caption="beberapa pot dari bahan bekas seadanya tetap cantik dilihat"]
Kegiatan sederhana ini memiliki tujuan ganda. Di samping mengembangkan kreativitas siswa terutama dalam mendaur ulang sampah, kegiatan ini juga menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan. Pot barbek pun tak kalah cantik dengan tanaman hias yang nyaman bersemi di dalamnya.
Matorsakalangkong
Pulau Garam | 12 Pebruari 2014
Terimakasih buat mbak Edy Kusumawati atas inspirasinya. Foto : dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H