Mohon tunggu...
A. Dardiri Zubairi
A. Dardiri Zubairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

membangun pengetahuan dari pinggir(an) blog pribadi http://rampak-naong.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Abaikan Suara Alumni...

6 September 2012   23:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:49 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bagi lembaga pendidikan, alumni memiliki peran penting. Alumni menjadi alat ukur apakah sebuah lembaga pendidikan sudah menghasilkan lulusan sesuai yang diharapkan masyarakat [komunitasnya]. Seringkali kiprah alumni di masyarakat berbanding lurus dengan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang menghasilkannya.

Begitu besarnya peran alumni, suaranya tak bisa diabaikan. Boleh dikatakan, jika sebuah pendidikan ingin tetap eksis dan terus berkembang, peran alumni mutlak diperlukan. Jika alumni diorganisir dengan baik saya meyakini akan memberikan sumbangsih besar bagi lembaga pendidikan itu sendiri.

Daya rekat alumni dengan almamaternya mungkin berbeda antara satu lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan lainnya. Tapi dalam pengalaman saya, daya rekat yang kuat antara alumni dengan almamaternya, salah satunya dimiliki pesantren. Hal ini dikarenakan, hubungan antara santri dan pesantren sangat emosional dan membathin dengan menempatkan kiai dan ustadz bukan sekedar ladang ilmu, tetapi juga ladang amal melalui ketauladannya.

Itulah yang kemudian mendorong alumni untuk selalu mengingat almamaternya. Seperti ada kerinduan yang menggelora. Panggilan kerinduan itu diwujudkan dalam kesiagaannya untuk selalu mengambil peran bagi kemajuan almamaternya. Alumni yang menyebar di berbagai daerah menjadi ikatan sapu lidi yang diikat oleh hubungan yang membathin untuk memajukan almamaternya.

Jadi kekuatan

Pesantren kecil tempat saya mengajar menaungi lembaga pendidikan sejak sekolahdasar hingga perguruan tingggi. Sejak kelahirannya tahun 1961 sudah meluluskan ribuan alumni. Pada tahun 2002, alumni menghimpun diri dalam sebuah organisasi yang dikelola dengan rapi sejak pusat hingga rayon.

Secara rutin, dalam tiga bulan sekali kepengurusan pusat bertemu untuk mengevaluasi kerja-kerja organisasi. Sementara di tingkat rayon bahkan ada yang pertemuannya tiap minggu. Minimal sekali dalam setahun, ada pertemuan besar yang melibatkan semua alumni. Pertemuan ini disamping jadi tempat nostalgia, juga pertangungjawaban pengurus pusat kepada rayon-rayon.

Saya menyaksikan begitu luar biasanya sumbangsih alumni. Tidak sekedar menjadi “celengan” bagi lembaga tetapi juga memberi banyak masukan bagi peningkatan kualitas pendidikan almamaternya.

Setidaknya saya mencatat organisasi alumni memainkan peran dalam tiga hal.


  1. Organisasi ini memberi masukan terkait kebijakan almamaternya sejak evaluasi kurikulum, proses pembelajaran, hingga kompetensi lulusan. Bahkan sangat sering para alumni menginformasikan tentang prilaku siswa di di luar sekolah, sehingga memudahkan bagi sekolah menyelesaikan secara masalah-masalah kesiswaan, misalnya siswa yang teperangkap kenikmatan semu narkoba.
  2. Para alumni yang sukses di bidangnya diundang ke sekolah untuk memberikan inspirasi kepada para siswa dengan menceritakan pengalaman kesuksesannya. Cara ini menjadikan para siswa belajar secara langsung dari pengalaman sukses orang lain tanpa terkesan digurui. Setidaknya satu hal yang mereka pelajari, bahwa tak ada kesuksesan yang instant.
  3. Hadirnya organisasi menjadikan lebih mudah mengorganisir para alumni untuk memberikan donasi bagi kebutuhan pengembangan almamaternya. Hingga saat ini, para alumni sudah membelikan tanah hampir satu hektar bagi lembaga pendidikan, tempat saya mengajar. Para alumni juga banyak memberi donasi bagi perbaikan infrastruktur.

Melihat kiprah dan sumbangsih alumni demikian besar terhadap lembaga pendidikan, menjadi penting para alumni diorganisir secara serius. langkah pertama bisa difasiliasi almamaternya, tetapi yang paling bagus jika pendiriannya merupakan inisiasi langsung dari alumni. Satu hal yang penting dicatat, jika sudah berdiri jauhkan organisasi alumni dari kepentingan pribadi atau kelompok. Atau kepentingan lain yang berjangka pendek. Jika ini terjadi, organisasi alumni siap-siap hanya menjadi papan nama.

Matorsakalangkong

Pulau Garam | 5 September 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun