Mohon tunggu...
A. Dardiri Zubairi
A. Dardiri Zubairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

membangun pengetahuan dari pinggir(an) blog pribadi http://rampak-naong.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pak Guru Tadi Malam Nelpon Aku Lho…

29 April 2012   14:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tadi siang saya menhadiri pertemuan rutin antara guru dan orang tua murid. pertemuan ini difasilitasi oleh madrasah tempat anak saya sekolah. Cuma tempatnya tidak di sekolah, tapi pindah dari rumah ke rumah orang tua murid. Pertemuan tadi juga husus bagi orang tua yang anaknya kelas 2. Karena setiap kelas pertemuannya dilakukan dalam waktu berbeda.

Saya merasakan pertemuan antara guru dan orang tua murid seperti ini sangat banyak manfaatnya. Sangat produktif. Apalagi pertemuannya dilakukan secara rutin, tiap dua atau tiga bulan sekali.

Dalam pertemuan disampaikan perkembangan dan masalah-masalah yang dihadapi anak di sekolah. Termasuk mencari penyelesaian masalah yang didiskusikan secara gayeng dan penuh keakraban antara pihak sekolah dan orang tua.

Pihak sekolah juga sangat open. Dalam pertemuan itu, pihak sekolah mempersilahkan untuk memberikan saran dan masukan terkait dengan penyelenggaraan proses pembelajaran atau apa pun yang dianggap kurang oleh orang tua murid. Pihak sekolah malah mengedarkan selembar kertas kepada semua orang tua, untuk menuliskan saran dan masukan jika tak bisa disampaikan secara lisan. Maklum waktunya terbatas.

Dalam pertemuan tadi saya mengajukan usul agar guru sewaktu-waktu menelpon anak didiknya, tentu melalui nomer HP orang tua. Entah sore atau malam hari. Tak perlu lama, cukup satu dua menit.

Ketika menelpon, guru cukup bertanya sesuatu yang sederhana. Misalnya, “sudah belajar nak..., sekarang lagi baca apa..?, eh…PR-mu sudah dikerjakan belum…, bapak sedih lho…jika kamu masih sering nonton TV…” Saya membayangkan betapa senangnya anak saya jika menerima telpon dari gurunya. Pasti anak akan bertambah semangat belajar.

Cara-cara sederhana seperti ini saya meyakini akan menguatkan ikatan bathin antara guru dan murid. Hubungan guru dan murid tidak akan kering layaknya mesin. Atau sekedar hubungan formal yang terbangun di ruang kelas dan sekolah. Setelah keluar dari pintu gerbang sepulang sekolah, hubungan itu menguap. Tak membekas.

Rupanya usulan saya diterima oleh pihak sekolah dan orang tua murid. Dalam beberapa hari ini, usulan itu akan dilakukan. Inilah berkah dari pertemuan itu.

Suatu hari saya membayangkan, ketika tiba di sekolah anak saya akan bilang sama teman-temannya dengan bangga, “hey…teman-teman, tadi malam pak/ibu guru telpon aku lho…

Sama dong….,” anak-anak itu kemudian tertawa dengan girangnya. Tak mengira bahwa semuanya mendapat panggilan telpon dari gurunya.

Itu saja catatan ringan saya. selamat malam.

Matorsakalangkong

Sumenep, 29 april 2012

tulisan terkait, Sejatinya Sekolah dan Rumah Saling Mendekat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun