Mohon tunggu...
A. Dardiri Zubairi
A. Dardiri Zubairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

membangun pengetahuan dari pinggir(an) blog pribadi http://rampak-naong.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saatnya Sekarang Menjadi Orang Aneh

11 Juli 2011   15:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:45 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_119241" align="aligncenter" width="471" caption="google"][/caption]

Mau menjadi orang aneh? Yang sering dipandang nanar karena berbeda? Bahkan kadang-kadang dicap TOLOL karena keanehannya? Tak perlu ditunda, jadilah Anda saat ini juga menjadi orang aneh. Hidup ini saya rasa membutuhkannya. Setidaknya untuk mengimbangi cara hidup biasa dan wajar yang cenderung dianggap benar meski salah.

Jika melihat sekeliling, saat ini dibutuhkan orang aneh sebagai berikut:

1.JADILAH ORANG ANEH YANG JUJUR

Orang jujur sekarang langka. Dimana-mana kejujuran telah habis tergadai. Yang menyakitkan orang jujur terkadang dimusuhi. Malah di level birokrasi dan dunia politik orang jujur dijebak, dikucilkan, dan pelan-pelan dibunuh karakternya. Bahkan di dunia pendidikan, dimana kejujuran seharusnya menjadi roh, saat ini juga menguap.

Karena langka, orang jujur pun dianggap aneh. Dianggap sok suci. Bayangkan, menjadi orang jujur saat ini begitu sulitnya. Posisinya menjadi common enemy dari banyak orang yang siap membantainya. Coba amati, ungkapan yang muncul pun saat ini sungguh sangat sadis, ORANG JUJUR BAKAL HANCUR. Inilah ungkapan penghamba kebohongan yang sengaja dirancang untuk membunuh karakter orang jujur.

Nah jika Anda saat ini berjuang meneguhkan kejujuran berbahagialah. Berarti Anda termasuk orang aneh. Orang aneh yang saya kira memiliki kekuatan karena keaanehannya.

2.JADILAH ORANG ANEH UNTUK SELALU BERBAGI

Untuk peduli dan selalu berbagi juga barang langka. Karena setiap hari kita dijejali, dihasut, didorong, dan dipaksa untuk rakus. Amati berapa ribu iklan yang kita lihat dan dengar? Dan setiap kita mendengar iklan, kita seperti kelimpungan menjadi orang yang tidak bahagia. Kita selalu merasa kurang. Saat itu juga kerakusan diam-diam bersemedi dalam kesadaran kita. Akibatnya, kita menjadi tidak peduli pada sesama. Karena setiap saat tenaga, pikiran, waktu, dan materi kita gunakan untuk memuaskan mesin hasrat dan nafsu kita.

Jika Anda di tengah kesibukan dan kebesingan hidup masih menyisakan ruang bagi kepentingan orang lain maka berbahagialah. Anda telah benar menjadi orang aneh. Orang aneh yang memiliki ketulusan untuk berbagi. Membangun hidup penuh makna tidak saja bagi diri sendiri, tetapi bagi orang lain.

3.JADILAH ORANG ANEH YANG SANTUN

Orang santun rasanya juga makin langka. Lihatlah orang bicara. Semua berebut menumpahkan kritik tanpa kesantunan. Menggunakan bahasa kasar, langsung, bahkan tak jarang memaki. Kritik dimaknai, SENANG MEMBUAT TELINGA ORANG MERAH. Pada hal santun berbicara merupakan rekleksi dari karakter seseorang.

Lihat juga di jalan. Kesantunan sudah ditepikan. Semua orang berjibaku, berebut dan melajukan kekuasaannya ketika berkendaraan. Ketika menyerempet orang lain tak ada perasaan bersalah. Yang menyerempet juga membalas, “kurang ajar, anjing” dan bahasa-bahasa lain yang tidak lagi mendamaikan.

Lihatlah juga sekeliling. Di bis, di jalan, di kantor, di pasar, bahkan di rumah orang berhubungan seperti mesin. Formal. Kaku. Tak ada lagi kesantunan untuk sekedar tersenyum, bertegur sapa yang menggugah, saling menghargai, dan berbagi keceriaan.

Jika anda masih memiliki kesantunan berbahasa dan bersikap, berbahagilah. Sikap aneh yang tetap harus dilanjutkan, meski dorongan untuk berbuat tidak santun tengah mengepung Anda.

4.JADILAH ORANG ANEH DENGAN SEPENUH HATI BEKERJA

Orang yang ikhlas dan sepenuh hati bekerja juga langka. Lebih banyak orang bekerja minta dilayani ketimbang melayani. Minta dihormat ketimbang menghormat. Menyuruh ketimbang disuruh. Yang memimpin pongah dan tidak peka. Yang dipimpin salah tempat malah mau jadi pemimpin.

Saya melihat the right man on the right place atau dalam bahasa Madura kennengnge kennenganna, lakone lakona (tempati tempat Anda sesuai tempatnya, dan kerjakan tugas Anda sesuai jobnya) sudah dijungkirbalikkan. Semua orang seakan nomer 1. Maka irama kerja acak kadut, berantakan, dan tidak beraturan. Fakta ini bisa kita saksikan merangsek di semua level, sejak Negara, pasar, dan masyarakat.

Marilah menjadi orang aneh dengan bekerja meminjam dilosofi akar. Tidak banyak bicara tapi siang malam berjibaku membesarkan batang, dahan dan ranting hingga menjulang ke langit. Atau meminjam filosofi ayam yang sedang bertelur. Sabar, tekun, dan istiqomah di tempatnya mengeram hingga bertelur dan menetaskan anak-anak dalam kesunyian.

5.Bisa ditambah sendiri…

Menjadi orang aneh ditengah kesalahan dianggap wajar dan kebenaran dianggap kurang ajar, tentu sangatlah berat. Mungkin dibutuhkan GERAKAN ORANG ANEH (GOA) untuk saling menguatkan. Siapa bersedia menjadi ketuanya?

Matorsakalangkong

Sumenep, 11 juli 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun