Mohon tunggu...
chandra manik
chandra manik Mohon Tunggu... -

Anti SBY

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arogansi NATO dan Effeknya terhadap Dunia

21 Maret 2011   13:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekarang ini ratusan rudal tomahawk menghujam sistem pertahanan Lybia, menurut sumber yang dipercaya bahwa sudah terjadi degradasi yang berarti pada system pertahanan udara negara Lybia tersebut. Artinya beberapa hari kemudian akan ada aksi pesawat tempur dan pasukan darat memasuki daratan Lybia, walau NATO berjanji tidak akan memasuki tanah Lybia dengan pasukan darat, itu hanya usaha untuk membuat timur tengah nyaman atau dilain pihak menghindari korban tewas tentara NATO akibat sabotase. Namun masuknya pasukan komando secara diam-diam tidak bisa dianggap tidak mungkin,  malah besar kemungkinanya bahwa sekarang sudah banyak berkeliaran disana. Ini hanya analisis, tapi taktik perang selalu akan mumpuni jika pasukan darat sudah memasuki kawasan, oleh karena dari itu  pasukan darat selalu dijuluki "The queen of War".

Secara pribadi saya menanggapi bahwa NATO dan sekutunya bertindak arogan, walau Presiden Perancis mengeluarkan pidato yang cukup mengugah alasan serangan pesawat tempur mereka ke Lybia adalah semata karena alasan moral, itu hanya retorika topeng politik.  Ada napsu besar dibalik semua itu.

Libya adalah salah satu penghasil minyak terbesar dikawasan Afrika, negara ini sudah lama menjadi musuh Amerika, namun karena Uni Soviet maupun Russia  masih menjadi pendukung mereka maka pihak Barat terpaksa menahan ambisi. Jika demikian, ada kemungkinan secara diplomatik bahwa Russia merestui serangan ini  dengan negoisasi politik yang tidak sampai ketangan publik.  Kalau tidak, maka ada kemungkinan Russia mengingat ini sebagai penghinaan yang akan dibalas kemudian.

Timur tengah dan semenanjung Afrika memang sedang memanas, peluru kendali berkeliaran mencari target, senjata berat memuntahkan peluru-peluru tajam. Boom....., ratusan manusia tewas dan booom lagi............mungkin ribuan terkapar. Tetapi NATO dan sekutunya dan dengan propagandanya berhasil membuat wajah mereka seolah pahlawan, para patriot bagi dunia dan dengan seenaknya mendukung pemberontakan di negara lain.  Dan mengharamkan protes di negara sendiri, melakukan pembodohan baik ke dunia dan kenegara sendiri atas asal muasal dan alasan melakukan penyerangan. Tak lain, itu hanya masalah minyak dan tetek bengeknya yang lain.

Siapakah yang membayar biaya Rudal mahal yang ditembakan oleh pasukan NATO tersebut?, tentunya pemimpin yang akan menggantikan Kadafi,  sudah pasti akan ada kesepakatan kalau tidak nasibnya akan sama dengan Kadafi maupun Husni Mubarak dari Mesir, Habis manis Sepah di Buang.  Para NATO dan Amerika itu melakukan arogansi begini  demi mempertahankan gaya hidup mereka yang tidak rela terdegradasi. Mereka selalu ingin mempertahankan kekuatan ekonomi mereka dengan produktivitas ala kadarnya tapi menikmati kehidupan yang sangat berkecukupan. Mereka berada di jurang krisis generasi yang hedonis, terlalu banyak bermain, dan terlebih lagi akibat krisis moral yang akut dan tidak berbudaya. Does America have culture?, itu kata temanku dari negara lain mengenai Amerika yang membuat aku tercengang.

Dengan kejadian seperti ini, beramai-ramai mengeroyok negara kecil seperti Lybia, membuat diriku secara pribadi melihat kebenaran itu hanya ada ditangan orang yang kuat bukan di tangan orang yang benar, jika demikian halnya maka kebaikan dan diplomasi yang mendidik bukanlah pilihan utama di zaman sekarang. Arogansi adalah jawaban yang benar dan kelemahan adalah dosa yang harus di tebus, kebodohan adalah karma yang harus ditebus generasi berikutnya. Sehingga dengan demikian, bahwa perkumpulan bangsa-bangsa adalah bersifat simbolis atau dengan kata lain kemunafikan yang terorganisasi.

Kenapa Somalia yang jahatnya membajak kapal dagang tidak di tindak keras?, jawabnya mungkin sederhana, karena tidak ada yang bisa di ambil dari maling, sama halnya kenapa robin hood mencuri dari orang kaya?, jawabnya karena tidak ada yang bisa dicuri dari orang miskin.

Namun ini bukan milik Amerika saja, karena terkadang saya juga munafik dan arogan, kelemahan manusia dari semenjak penciptaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun