Mohon tunggu...
Muhamad Kurniawan
Muhamad Kurniawan Mohon Tunggu... -

Be Greatfull

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyikapi Pemilu 2014 dan Sikap Politik Mahasiswa

28 April 2014   20:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mahasiswa adalah salah satu pelopor dan penerus bangsa yang memiliki kemampuan dan ilmu pengetahuan yang luas. Dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya itu, mahasiswa bisa mengembangkan pola pikirnya dalam sebuah ide atau gagasan. Sikap kreatif, inopatif, dan kritis terhadap sesuatu masalah yang dihadapinya dan bersikap bijak dalam mengambil suatu keputusan. Namun, mahasiswa bagaimanapun adalah kelompok sosial yang istimewa di tengah masyarakat Indonesia. Mereka dianggap memiliki peranan historis yang signifikan dalam sejarah bangsa ini, terutama sebagai penyambung lidah rakyat yang dipercaya masih begitu jujur, idealis, dan bersih dari tunggangan kepentingan golongan ketimbang para elite politikus yang sudah terlalu sering membohongi masyarakat. Namun, kadang kita sebagai masyarakat merasa nyaman-nyaman saja dengan janji-janji oleh calon wakil rakyat dan calon pemimpin bangsa ini. Bahkan tidak hanya itu saja, hak dan kewajiban kita dalam menentukan calon wakil rakyat dan calon pemimpin bangsa ini pun, kita dengan mudahnya ditukarkan dengan selembar uang rupiah yang atau yang lainnya. Hal ini yang kita takutkan kadang terus-menerus menjadi suatu budaya yang menular kepada generasi muda bangsa kedepannya. Ini adalah salah satu bentuk politik yang buruk di negeri kita, karena tidak hanya hukum saja yang bisa dibeli akan tetapi hak dan kebebesasan memilih calon wakil dan pemimpin negeri ini pun bisa dibeli oleh oknum-oknum yang melakuakan kecurangan. Pada akhirnya para wakil-wakil rakyat tidak pernah memikirkan janji dan menampung semua aspirasi dan kebutuhan rakyatnya akan tetapi sibuk dengan kegiatannya, ada yang memperkaya dirinya da nada juga yang membuat saham-saham dari hasil uang rakyat. Sungguh memprihatinkan sekali hukum di negeri kita ini. Bagaimana jadinya kalau wakil-wakil rakyat memikirkan kepentingan dirinya sendiri saja, sedangkan rakyatnya sendiri menderita dan mati karena kelaparan. Tahun demi tahun para korupsi terus menerus bertambah, beberapa periode pergantian kepemimpinan sudah kita lewati bersama, akan tetapi semakin banyak orang meninggal karena kemiskinan dan penyakit juga dikatrenakan salah satu factor ekonomi yaitu kemiskinan. Mahasiswa adalah salah satu yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang harus berfikir kritis dan peka terhadap apa yang menimpa hukum di negeri kita tercinta ini. Mahasiswa adalah agen of change yang sebagaimana suatu pembawa perubahan dan semangat baru untuk memimpin negeri ini. Apalagi sebentar lagi kita akan memilih dan menentukan bakal calon pemimpin negeri ini, dengan ilmu pengetahuan dan ilmu politik yang dimiliki oleh mahasiswa diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk menentukan siapa yang pantas dan menjadi pemimpin di negeri ini. Lihatlah rakyat yang menjadi korban kelaparan karena kemiskinan akibat kita salah memilih wakin dan calon pemimpin bangsa ini, karena mahasiswa memiliki kedudukan yang sangat dipercaya dikalangan masyarakat.

Arti kata demokrasi itu sebetulnya tujuannya bukan pada dirinya sendiri, akan tetapi demokrasi hanyalah sebuah cara rakyat untuk hidup hidup adil dan sejahteradengan jalan bernegara, karena itu, demokrasi tidak hanya oleh rakyat akan tetapi juga untuk kebaikan rakyat. kita dengan murahnya memberikan dukungan dan Apakah kitakita sering dan selalu terus-menerus dibohongi oleh para politikus yang tidakpunya malu memakan dan mengambil yang bukan haknya tetapi hak rakyat. Apakah mahasiswa akan diam saja dalam hal ini?, tentunya ini adalah salah satu tugas dari bangsa ini kepada generasi penerus yang ternyata di tengah golongan masyarakat intelektual ini wacana apatisme terhadap proses politik semacam pemilihan umum yang mengarah pada pilihan menjadi golongan putih justru cukup tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun