Mohon tunggu...
karima edukasi
karima edukasi Mohon Tunggu... -

Karima adalah sebuah komunitas yang bergerak dalam pendidikan non-formal. berdiri sejak 1997. kegiatnnya meliputi kursus keterampilan untuk anak dan remaja serta orangtua. selain itu berkesinambungan melakukan kegiatan parenting.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alat Canggih Tanpa Buku Petunjuk Pemakaian

5 Agustus 2011   03:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:05 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jika kita membeli suatu peralatan elektronik, misalnya komputer,televisi,kamera dan sebagainya, pasti dibekali dengan buku petunjuk penggunaannya. Biasanya bertujuan untuk memberi kemudahan dalam penggunaanya secara baik dan benar. Namun, pada otak kita yang Tuhan berikan dengan begitu canggihnya, kita tidak diberi petunjuk dalam menggunakannya. Mungkin itulah alsannya, kita tidak dapat memaksimalkan kerja otak kita. Padahal, kemampuan otak kita sebanding dengan komputer sebesar bola dunia, ada beberapa sumber mengatakan bahwa otak kita juga mampu menyimpan 100 triliun kata. Sebuah ciptakan yang sangat hebat. Dan menurut survei, Si Jenius Einstein pun kabarnya baru menggunakan 8 % dari kemampuan otaknya, Hmmmm... lalu bagaimana dengan kita? Ternyata rata-rata manusia baru menggunakan 4% saja dari kemampuan otaknya, padahal bila dilatih dengan baik otak kita bisa ditingkatkan kemampuannya sampai 300-400%.

Otak manusia mempunyai berat sekitar 1,5 kg yang dioperasikan oleh bahan bakar oksigen dan glukosa. Otak memerlukan sekitar 20% suplai oksigen yang beredar di dalam tubuh, sehingga jika kekurang oksigen kepala kita akan terasa sakit dengan kata lain, merasa pusing. Sejak lahir, manusia memiliki 100.000.000.000 (100 milyar) sel otak aktif, yang di dukung oleh 900.000.000.000 (900 milyar) sel otak lainnya. Jika dibandingkan dengan lebah yang hanya mempunyai 7000 sel otak, lebah dapat mencari madu, pulang kesarangnya dan memberi tahu teman-temanya lokasi madu tersebut. Lebah dapat terbang kesana-kemari tanpa perlu membaca peta dan mereka tidak pernah tersesat. Selain itu lebah juga membentuk suatu koloni dan ada pembagian tugas diantara mereka. Ada lebah pekerja, ada lebah yang bertugas merawat ratu lebah dan anak-anak lebah, serta ada lebah tentara yang bertugas melindungi sarang lebah dari serangan makhluk asing. Lalu sudah sehebat apakah kita yang Tuhan ciptakan beserta otak dengan kemampuan yang luar biasa itu?

Namun ini barulah potensi. Potensi ini harus di kembangkan dan dilatih tentunya. Meskipun memiliki jumlah sel otak yang begitu banyak, ternyata bukan jaminan seseorang dapat menjadi makhluk yang cerdas. Kecerdasan seseorang sebenarnya bergantung pada seberapa banyak koneksi yang tejadi di antara setiap sel otak tersebut. Setiap sel otak memiliki kemungkinan koneksi dari 1 hingga 20 ribu koneksi. Jadi bisa dibayangkan betapa besar potensi yang dimiliki oleh manusia. Koneksi antar sel otak akan terjadi bila kita menggunakan dan melatih otak kita. Semakin sering kita menggunakan dan melatih sel otak kita maka semakin banyak terjadi koneksi. Koneksi hanya akan terjadi bila kita dapat menciptakan arti pada apa yang kita pelajari.

Otak manusia teridiri atas tiga macam, yaitu otak reptil, otak mamalia, dan Neo Cortex. Otak reptil awalnya dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung ke tulang belakang. Mempunyai fungsi sebagai pusat kendali, sistem saraf otonomi dan untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti denyut jantung dan pernafasan. Selain itu, berfungsi juga mengatur reaksi seseorang saat menemukan bahaya atau ancaman dengan menggunakan pendekatan “lari” atau “lawan”. Saat otak reptil aktif orang tidak akan bisa berpikir. Yang akan berperan dalam keadaaan ini adalah insting atau cara berpikir dan bertindak berdasarkan latihan. Otak reptil akan aktif jika seseorang merasa takut, stress, terancam, marah, kurang tidur atau kondisi tubuh dan pikirannya lelah. Otak reptil akan berkembang menjadi otak mamalia. Otak mamalia berperan dalam mengatur kebutuhan akan keluarga, strata sosial, dan rasa memiliki. Otak ini juga memberi arti pada suatu emosi atau kejadian. Selain itu, otak mamalia berperan dalam mengendalikan sistem kekebalan tubuh, hormon, dan memory jangka panjang. Berperan juga dalam proses pembelajaran karena memori jangka panjang. Otak mamalia mempunyai sitem limbik sebagai sakelar yang menentukan otak mana yang akan aktif, otak reptil atau otak Neo Cortex. Bila seseorang dalam keadaan tegang, stres, takut, maka otak Neo Cortex akan aktif dan akan digunakan untuk berpikir. Hal ini menjelaskan mengapa orang yang tegang saat mengerjakan ujian, biasanya pikirannya akan kosong dan tidak dapat mengingat apa yang telah di pelajarinya. Otak bagian atas yang menyerupai topi, yang menutupi otak mamalia dan otak reptil di sebut otak berpikir atau thingking cap/ Neo Cortex. Otak Neo Cortex merupakan 80 % dari otak manuasia.

Selain terdiri atas tiga bagian otak, otak manusia terbagi lagi menjadi dua belahan atau hemisfer yaitu hemisfer kiri dan kanan. Setiap hemisfer mempunyai fungsi yang berbeda tetapi saling mendukung. Hal ini pertama kali ditemukan oleh Roger Sperry, Hh.D (pemenang hadiah nobel). Hemsifer kiri dan hemisfer kanan ini dihubungkan dengan jembatan komunikasi yang disebut corpus collosum yang terdiri atas 100.000.000 (seratus juta) sel otak.

OTAK KIRI

Otak ini mempunyai fungsi dan cara belajar yang khusus yaitu:

-Menyukai hal-hal berurutan

-Belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat detail dulu, baru kemudian ke hal-hal yang bersifat global

-Menyukai sistem membaca yang berdasarkan pada fonetik

-Menyukai kata-kata, simbol dan huruf

-Menyukai hal-hal yang terstruktur dan dapat diprediksi

-Mengalami banyak fokus internal

-Ingin mengumpulkan informasi yang faktual

OTAK KANAN

Otak ini mempunyai fungsi dan cara belajar yang khusus yaitu:

-Lebih suka dengan hal-hal yang bersifat acak

-Belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat global terlebih dahulu baru kemudian dari hal-hal yang bersifat detail

-Lebih suka sistem membaca yang bersifat menyeluruh (whole language)

-Menyukai gambar dan grafik

-Lebih suka melihat dahulu atau mengalami sesuatu

-Ingin mengumpulkan informasi mengenai hubungan di antara berbagai hal

-Lebih menyukai lingkungan belajar yang bersifat spontan dan alamiah

-Mengalami lebih banyak fokus eksternal

-Ingin pendekatan yang bersifat terbuka, baru dan memmberikan kejutan-kejutan yang menantang (www.karimaedukasi.tk)

()


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun