[caption caption="mosque in Ballad-corniche-jeddah near al baik/pic-doc pribadi"]
[/caption]
Masjid di Saudi Arabia menurut saya kebanyakan bentuknya standard maksudnya tidak terlalu jelek dan tidak bagus amat.
Hal ini terjadi karena mereka lebih memikirkan fungsi daripada ke indahan semata, bisa dimakhlumi karena iklim di Saudi Arabia yang umumnya ekstrim, jadi harus disesuaikan,karena jika musim dingin-udara dingin sekali, jika musim panas, sampai ac berapapun berasa kurang adem untuk mendinginkan cuaca panas.
Tak heran design bangunan masjid di Saudi Arabia umumnya jendela ada, tapi jarang dibuka, lebih berfungsi sebagai untuk pencahayaan ruangan.
Karena apa? karena sering ada badai gurun yang membawa pasir dan debu, inilah yang ditakutkan,kebayangkan betapa repotnya jika debu pasir sampai masuk ke dalam ruang masjid yang dipenuhi hamparan karpet begitu luas.
Makhlum hampir semua masjid di Saudi Arabia selalu dipasang karpet dalemannya,kecuali di Masjidil Haram-Makkah dan Madinah yang karpetnya bisa digulung dan dibuka sesuai dengan kebutuhan.
Tapi walau bentuk Masjid di Saudi Arabia luarnya terkesan simple, dalemannya lumayan bagus, rerata dimana-mana cukup nyaman dilengkapi AC, pengharum ruangan/bekhur/oad/ dan ada fasilitas air minum gratis,serta selalu ada petugas pembersih plus Imam Masjid.
[caption caption="Masjid depan albaik-corniche-balad-jeddah/pic-doc pribadi"]
Imam Masjidnya kebanyakan orang lokal, sementara tukang bersih atau penjaga masjid umumnya orang luar macam orang Bangladesh yang bekerja sebagai Harris/penjaga rumah terus merangkap penjaga masjid terdekat, jadi gaji double, tentunya atas persetujuan imam masjid terkait.
Yang unik jarang dijumpai ada masjid di Saudi Arabia untuk tiduran atau lek-lekan.. karena setelah sholat wardhu selesai dalam durasi 1-2 jam masjid akan dikunci, termasuk WC-nya, Dan dibuka lagi 1/2 atau 1 jam sebelum sholat fardhu dimulai.( kecuali bulan Ramadhan).