Mohon tunggu...
Sayeed Kalba Kaif
Sayeed Kalba Kaif Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan” (QS. Adz-Dzariyat:7)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saudi Arabia: Biaya Perkawinan Mahal Berbuntut Hutang di Bank

9 Januari 2015   15:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:29 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nidalm.com/Dancing into the Night at a Saudi Wedding Kemarin aku ngobrol-ngobrol dengan Orang Arab(ditempat kerja kami),namanya Mr.Hanni(29thn),perawakan agak gendut..layaknya Orang Arab GCC yang terbiasa makan Nasi Khabsah,Nasi Bukhori dan Nasi Mandi(3 jenis Nasi yang berlemak) plus minumannya Pep*i /soda,ditambah lagi doyang udud alias merokok..makin ancur aje bodynya kagak karuan bentuknya,gendut dan ginuk-ginuk. Tapi orangnya baik adan asik ...diajak ngobrol apa saja terbuka,Mr.Hanni berasal dari Abha..ke Jeddah bersama istri dan anaknya karena ikut Ikhtibar atau ujian kelulusan apa saya kurang jelas,entah kuliahnya atau apa. Beliau saat ini bekerja di Abha dibidang semacam Kharaba/PLN(kalau di Indonesia),lagi asik-asik ngobrol HPnya berdering dan ternyata dari Istrinya,katanya istrinya minta duit melulu,kesempatan mumpung di Jeddah pengin shoping di Mall bareng sodaranya yang di Jeddah. Yang lucu istrinya memanggil suaminya nggak pake sebutan Mas atau Papa..tapi nyebut namanya langsung,termasuk juga Anak-anak Arab memanggil bapaknya terkadang namanya langsung,walau ada juga yang menyebut Baba/Papa,kalau dikita bisa dianggap kurang ajar ya?padahal di Arab adalah biasa. "Ya Hanni Ana ifghoh fulus alif riyal,ana ifghoh ruh fii Mall "/Ya..Hanni saya mau uang,1000 riyal saya mau pergi ke Mall",suara istri Mr.Hanni terdengar nyaring di Hpnya. Dari mendengar suara merdu istri Mr.Hanni,terkoreklah berbagai informasi tentang beliau dan adab perkawinan di Saudi Arabia. Menurut Mr.Hanni Beliau sudah menikah selama 3tahun ini dan dikarunia seorang anak berusia 1,5tahun.beliau mengeluh karena sekarang semua biaya hidup serba mahal,gaji beliau sebesar 7ribu sr/1sr=3500 rupiah-an,hanya habis untuk ngontrak dan bayar cicilan bank plus biaya hidup sehari-hari. Ketika saya desak lagi,untuk apa pinjam uang di Bank?kata beliau..semua ini karena untuk biaya menikah di Arab Saudi yang sangat mahal biayanya. Rinciannya beliau pinjam uang sebesar 180 ribu sr,untuk biaya kawinan,rincian simplenya 60 ribu sr untuk mahar istrinya,beli mobil 45 ribu sr,sisanya untuk biaya pesta nikah termasuk makan dan sewa Ghasur(Gedung pernikahan) dan mengontrak rumah/Sugha beserta isi dalamannya,serta untuk bulan madu/honnymoon ke LN/Malaysia sekitar 15 ribus sr untuk 2minggu. Ketika saya tanya mengapa mahal sekali biaya makannya?katanya karena harus menjamu makan orang sekampung jika untuk laki-laki harus pakai nampan besar yg isi lauknya Kharuk/Daging Onta atau Daging Kambing,satu nampang biasanya dimakan ramai-ramai bisa 5-6orang.

www.sailanmuslim.com Sementara untuk wanita katanya lebih irit,karena sistim prasmanan/buffet,ketika saya jelaskan kalau di Indonesia pesta makan pernikahan umumnya lewat prasmanan,kata beliau tamu Laki-laki Arab tidak mau jika disuruh ikut prasmanan,katanya itu untuk perempuan yang mau rela antri.(padahal kalau dibikin banyak tempat prasmanan kan tidak antri dan tidak bikin kapok). Efek buruknya ya setelah pesta perkawinan selesai ini,sang suami dipaksa nyicil bayar ke Bank tiap bulan sebesar 3ribu srnseperti yang terjadi dengan Mr.Hanni ini,sampai bertahun-tahun..tergantung besarannya cicilan mereka membayar tiap bulannya tergantung pinjamannya,bahkan pernah ada yang mencicil biaya perkawinan sampai anaknya sudah membesar masuk sd,tapi cicilan biaya menikah belum kelar tergantung gaji  dan besarnya pinjaman mereka. Belum lagi biaya kontrak rumah sebesar 30 ribu sr/tahun,praktis gaji sebesar 7 ribu sr,seperti tidak ada artinya bagi Mr.Hani. Ketia saya tanya mengapa biaya menikah harus mahal seperti itu,kenapa tidak ijab kabul saja?beliau menjawab sudah adatnya orang Saudi Arabia,menikah harus mengundang banyak teman dan kerabatnya,apalagi jika yang didaerah-daerah pelosok macam Wilayah Abha,Sakaka,Tabuk, Al Baha dll.mereka biasanya pasti mengundang orang sekampung,darimana mau ngasih makan orang sekampung ini kalau tidak ngutang di Bank? Katanya jika tidak mengajak pesta makan dianggap malu dan aib atau bahil/pelit,yang untung dari semua ini adalah para pebisnis Restaurant dan Hotel serta pihak Bank itu sendiri. Sementara para calon suami harus membanting tulang selama bertahun-tahun membayar cicilan Bank hanya untuk pesta beberapa malam saja. Sementara tugas utama seperti beli hunian rumah akhirnya terganggu keuangannya,karena mereka dipaksa bayar cicilan bank selama bertahun-tahun,belum lagi jika nyicil beli mobil baru..bisa-bisa sampai pensiun masih ngontrak rumah melulu. Makanya dengan gaji segitu,beliau/Mr.Hanni teriak ingin pindah cari kerjaan yang bergaji lebih besar lagi. Demikian sekedar catatan ringan tentang biaya perkawianan di  Saudi Arabia.Wassallamah..!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun