Mohon tunggu...
Sayeed Kalba Kaif
Sayeed Kalba Kaif Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan” (QS. Adz-Dzariyat:7)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Petugas Baladiya Aparat Paling Ditakuti Oleh Pebisnis Makanan di Arab

3 Februari 2016   08:06 Diperbarui: 3 Februari 2016   20:39 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="petugas baladiyah di Jeddah-ksa, inspection daging ayam untuk shorma | Foto: www.arabnews.com"][/caption]Bisnis makanan, restauranthotel, hospital, supermarket, minimarket, salon spa, gym atau pusat kebugaran dan pabrik roti serta lainnya sangat menjamur dan berkembang pesat di Saudi Arabia, karena apa? karena daya beli masyarakat Saudi Arabia yang tinggi sehingga hampir bisnis apa saja laku di Saudi Arabia.

Selain itu Government Saudi Arabia tidak menarik pajak penghasilan atau pendapatan dari mereka para pebisnis,jadi pebisnis hanya fokus menggaji karyawan, sewa tempat dan mengurus surat izin usaha serta mencari keuntungan sebanyak mungkin plus bebas pajak dan juga bebas dari preman/pungli.

Tak heran banyak pemodal asing yang bekerjasama dengan penduduk asli orang Arab, mencari untung di Saudi Arabia.

Tapi jangan salah walau terlihat simple dan pasti untung ada petugas pengawas yang sangat ditakuti oleh para pebisnis ini, mereka seperti siluman datang mendadak. Kedatangan mereka atau jam kerjanya tidak bisa diprediksi, kadang pagi hari, siang, sore, bahkan malam hari.

Mereka berhak masuk (ruang kerja) kemana saja tanpa ada ruang rahasia yang harus dilewatkan nama mereka adalah petugas Baladiyah.

Baru saja di depan tempat kerja saya sehabis sholat maghrib, ada toko milik orang Yemen yang ditutup oleh petugas baladiyah, toko ini jual makanan oleh-oleh yang lumayan tahan awet lama, misal jual kacang almond, kacang asin, gula-gula, kurma, zaitun, madu lebah, dan juga segala macam rempah-rempah.

Entah kenapa ditutup dugaan saya karena jualan kacang almond, kacang mete, dan kacang tanah, kuaci siap dimakan tapi diletakan secara terbuka dan tidak tertutup walau kering tapi debu bisa menempel di makanan kering ini.

Belum lagi penjualnya terkadang dituntut harus memakai masker, sarung tangan dan penutup rambut, ini dapat info dari teman saya yang kerja di Corniche Ballad, Jeddah yang tempo hari pada kabur semua begitu petugas baladiyah datang.

Saya sendiri dulu pernah mengalami saat training/baru mencoba kerja di pabrik kue Arab roti halawa, selama 3 bulan kena baladiyah karena belum dibuatkan card baladiyah, untuk dapat card baladiyah harus punya iqamah dan test kesehatan, sementara saya masih baru training atau uji coba kerja, dendanya 500sr, bagi yang tidak punya card baladiyah tapi punya iqamah.

Cara mereka bekerja memang seperti siluman atau detektif. Mereka sudah mengantipasi dan memastikan agar tidak ada yang lolos, jadi tiap pintu keluar diawasi, selanjutnya diperiksa kelengkapan kerja macam masker, hand glove/sarung tangan, penutup kepala dan kebersihan tempat kerja, ada juga yang memeriksa makanan ada yang expired atau tidak.

Selanjutnya semua kartu pengenal pegawai diambil semua, dan semua pegawai dikumpulkan menjadi satu, selanjutnya iqamah/ID Card pemiliknya dibacakan dan nanti ketemu siapa yang tidak punya iqamah dan ID card baladiyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun