Mohon tunggu...
Sayeed Kalba Kaif
Sayeed Kalba Kaif Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan” (QS. Adz-Dzariyat:7)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ahok "Klenger"Melihat Gunungan Berkas Surat Warisan JKW

4 Juni 2014   20:14 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:22 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://statik.tempo.co/data/2012/11/25/id_152728/152728_620.jpg

www.tempo.co/ahok pusing Per tanggal 2 Juni, Ahok resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur DKI menggantikan Jokowi yang kini non aktif. Sehari jadi gubernur, ia mulai merasa ada yang berbeda.sumber http://news.detik.com/read/2014/06/04/111944/2599308/10/3/ini-3-rutinitas-baru-yang-bikin-ahok-kaget-saat-gantikan-jokowi#bigpic "Saya baru tahu kalau berkas-berkas yang harus diperiksa gubernur itu banyak sekali," kata Basuki T Purnama saat berbincang santai dengan wartawan di ruang kantornya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2014). Bagaimana tidak klenger,jika bossnya selama ini kerjanya cuma blusukan paling-paling kalo masuk kantor karena pengin leyeh-leyeh setelah seharian keliling kampung demi pencitraan untuk menjadi RI-1(masih mendingan pemulung keluar masuk gang sambil mungutin sampah dan barang bekas). Padahal menangani Jakarta pastinya begitu banyak dokument yg harus di periksa dengan teliti agar tidak salah dalam mengambil sebuah keputusan,tapi karena Jkw setiap hari kluyuran keliling kampung,maka dokument-dokument penting sampai terbengkelai numpuk begitu banyak. Tidak heran Ahok pastinya lemes dan klenger,begitu memasuki kantor gubernur yang biasa ditempati oleh Jkw,karena selama ini kita tahu..Ahok sangat rajin meghandle semua surat-surat penting yang masuk selalu dibereskan hari itu juga,jadi tidak ada arsip/surat-surat penting yang sampai menumpuk seperti yang terlihat di Kantor Jkw. Inilah akibat Pak Gub. suka blusukan dan keluyuran tidak kenal waktu,surat-surat dan dokument sampai menumpuk tidak diperiksa dan hanya di onggokan begitu saja di kantornya. Mau memeriksa satu persatu karena saking banyak jadi malas,otak cenut-cenut melihat begitu banyaknya dokument yang harus di periksa dan diambil keputusan untuk ditanda tangani.dokument monorel,Trans J,waduk rio-rio..dan masih banyak kasus lainnya yang harus diselesaikan. Saking pusingnya makanya Jkw pengin buru-buru kabur dan melepas tanggung jawab sebagai gubernur DKI,cara yang paling mudah ya menerima tawaran sbg capres dari partainya. Makanya jadi orang jangan suka sesumbar dan menggampangkan masalah,terbukti baru 2tahunan jadi Gub.DKI saja,begitu banyak surat-surat yang masuk ke Kantor Gub.tidak diselesaikan dengan baik. Akhirnya lagi-lagi Ahok harus jadi tukang cuci piring  milik atasannya,jika administrasi beres yang dapat nama JKW,tapi jika ada salah mengambil keputusan maka Ahok yang akan kena getahnya,sementara Jkw yang mestinya sebagai penanggung jawab,malaha sibuk keluyuran dengan alasan blusukan. Sudah gaji Ahok lebih kecil,tapi kerja berjibun 7x lipat lebih banyak dibanding Jkw..apes tenan kau Ahok..! Itulah kalau punya atasan hoby blusukan tidak kenal waktu,demi pencitraan RI-1,akhirnya kerjaan yang menjadi tanggung jawabnya malah di lempar ke bawahannya. Yang sabar.... Ya  Koh Ahok...?.Orang sabar kan jidatnya lebar..hehehe..!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun