Makam Gus Dur, Ramai Peziarah Jelang Ramadhan Menjelang datang bulan suci Ramadhan 1434 H makam KH. Abdurrahman Wahid atau yang biasa disapa Gus Dur dipadati para peziarah. Dalam satu hari saja bisa mencapai sekitar 4 ribu orang yang datang dari berbagai daerah yang datang untuk berziarah. Peziarah tersebut ada yang berangkat dengan roda dua ataupun rombongan yang menggunakan mobil pribadi dan kendaraan bus. Zainul Arifin salah satu Pengurus PP Tebuireng mengatakan, Bahwa jika dalam hari biasa para peziarah sekitar 2 ribu orang. Namun ketika menjelang bulan suci ramadhan para peziarah ke makam Gus Dur meningkat hampir dua kali lipat setiap harinya. Sedangkan menurut Teuku Azwani, Pengurus PP Tebuireng lain menuturkan hal yang sama, Meningkatnya para peziarah tersebut selalu terjadi di saat menjelang bulan ramadhan, dan itu terlihat dari buku tamu yang tersedia di gerbang pintu masuk makam. Para peziarah tersebut ada yang datang dengan cara rombongan dengan menggunakan bus atau mobil, ada juga yang datang dengan roda dua. Dari catatan di buku tamu mereka datang dari berbagai daerah antara lain Jawa Tengah, Madura, Jawa Barat dan ada juga datang dari Pulau Kalimantan dan Sumatra. Dengan adanya peningkatan jumlah peziarah tersebut, secara otomatis lalu lintas di JL Irian Barat padat merayap. Dikarenakan adanya banyak kendaraan bus dan mobil pribadi parkir di sisi jalan, hal itu dimanfaatkan para pedagang asongan yang menjual makanan dan minuman ataupun aksesoris dan oleh-oleh di sekitar makam. Sementara itu Hj Istianah (60), anggota Muslimat NU Kendal salah satu rombongan peziarah asal Kabupaten Kendal Jawa Tengah mengatakan, Sebelumnya rombongan kami sudah berziarah ke makam Wali Lima dan sejumlah Ulama seperti di pulau madura yakni makam Syaichona Kholil Bangkalan. Kami berangkat menggunakan dua bus dalam satu rombongan, Ziarah ini dilakukan secara rutin menyambut datang bulan suci Ramadhan. Dan tujuan ziarah ini agar mendapatkan berkah dari para Wali, termasuk ziarah ke PP Tebuireng ini karena ada makam pendiri NU KH Hasyim Asy'ary dan Gus Dur yang menjadi Wali ke Sepuluh. Bie
