Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Penyakit Modern

15 April 2015   23:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14291160241704679025

nyaris, tak ada jeda waktu sedikit untuk menundukan kepala, merefleksi segala kenyataan yang ada, mengenal dan menyingkap misteri diri. dan kini, sekarang, wajah realitas kehidupan menuntun banyak orang kepada nilai-nilai material, kemewahan dan kekuasaan, tengah lupa kepada tujuan hidup, tengah buta kepada hakikat kehidupan. sejatinya, orang-orang seperti ini telah berada pada tepi jurang, jika ramat nan hidayah tak datang, maka bencana akan menampar keras wajahnya.

----------------------------

hidup di tengah kota-kota besar adalah suatu kebanggaan tersendiri, bisa memanjakan diri dengan anak-anak berwawasan tinggi, mengenal lebih dekat kepada teknologi, mengakrabi kemodernan dan peradaban, pergaulan yang tidak tertinggal zaman, atau sekiranya bisa terlihat sebagai orang terpandang dari kalangan bawahan. namun hidup di tengah kota bukanlah menjadi suatu alasan untuk menenggak seluruh kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya, terlebih lagi, menjadi candu setiap kesenangan diskotik malam, atau bisa memanjakan diri dengan segelas bir segar, agar terlihat seperti anak gaul asli wajah kota.

keprihatinan melihat fenomena-fenomena zaman sekarang telah menjadi serbuk keindahan dalam memanjakan diri seseorang. fashion yang semakin hari semakin manarik perhatian, makanan cepat saji sudah menjadi bumbu praktis terhadap kalangan menengah keatas, bahkan kalangan bawahpun tak kalah ikut terjerembab dalam perspektif praktis dan instan.

sebuah dorongan kuat dari budaya konsumerisme yang mengajarkan banyak hal tentang bagaimana hidup praktis dan instan tengah berkembang biak di zaman sekarang. penyakit-penyakit modern yang sudah berhasil membuat sendi-sendi masyarakat tergerak mengikuti alur kepalsuan yang telah terbentuk dari kejahatan kekuasaan, nampaknya penyakit-penyakit modern-konsumtif sudah menular keseluruh tubuh masyarakat. penyakit tersebut mengganyang nilai-nilai etis kita, mengikis dan membutakan nurani terhadap nilai baik-buruk, benar-salah, membuat kebas terhadap perbuatan-perbuatan biadab.

di dunia sekarang ini, segala macam wajah realitas maya (virtual reality) tengah memerkosa pemahaman-pemahaman manusia dan mensditorsi konsep-konsep penting mental dan indra-indra moral telah mati rasa terhadap serangan berita yang berisi aksi-aksi brutal perang sesama di segala penjuru dunia, melihat detail-detail berita yang mengerikan di televisi, tontotan sampah di umbar begitu saja menyebabkan sebuah mental yang seharusnya di pupuk dengan siraman spiritual kini tergantikan menjadi siraman kebrutalan yang di dalamnya terdapat banyak sekali konspirasi-konspirasi yang dapat menyengsarakan kehidupan manusia.

terlebih lagi, pada penyakit zaman modern hari ini, orang-orang terlanjur menganggap materi bukan hanya sebagai kebutuhan, tapi juga sebagai candu. candu akan kenikmatan duniawi, yang sebetulnya hal demikian adalah surga palsu yang tengah di ciptakan oleh para bantot-bantot pemilik modal (kapitalis), mereka tak ubahnya seperti binatang rakus mencari mangsa pasar demi keuntungan dan kenikmatan tersendiri. karena tak menutup kemungkinan, sialnya, semakin konsumtif semakin habislah kita.

kesadaran manusia demi mengenal hakikat dirinya sudah basi tertiup angin materi. materialisme sudah menjadi agama baru yang senantiasa mendoktrin manusia untuk berkerja lebih keras demi harta dan kemewahan. orang-orang lupa, yang mereka banggakan hari ini adalah keniscayaan ketidakbahagiaan di akhir nanti. tetapi dorongan kuat penyakit modern ini, menjadi penghalang umat manusia untuk lebih akrab kepada Tuhanya, bagaimana bisa ia mengenal Tuhanya, sedangkan ia tak mengenal dirinya. hebatnya, penyakit modern ini dapat menghasilkan penyakit alzhemeir yang sekarng sudah mejalari akal fikiran manusia. kelupaan tentang diri aslinya sehingga ia terhambat untuk menuju jalan pulang kepada fitrahnya.

tak ada yang lebih berbahaya dari menuruti kemauan nafsu dan para iblis-iblis (syaitan) tengah berbangga menemukan banyak kelemahan pada diri manusia, dan liciknya (syetan) menjelma sebagian besar menjadi surga materialisme yang kerap manjadi santapan lezat untuk menghancurkan umat manusia. dengan demikian manusia akan terjerembab dalam kehampaan kekal di dunia maupun di akhirat.

semoga kita terhindar dari kepalsuan dunia, dan semoga Tuhan merahmati kita semuanya

aminnn....

***************

sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun