Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kesombongan Sempurna

22 Mei 2014   05:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:15 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Kerusakan Alam | Kompasiana (Kompas.com)"][/caption]

ketika lidah mulai bergerak melontarkan kalimat lakanat tak ada kontribusi jelas hanya tawa di balik topengnya demikian pula sang halilintar pun jengah terhadap pola tingkah yang semakin membara di atas langit mulai bergemuruh atas smua kesombongan sempurna kenikmatan sesaat hanya bisa dirasakan bagi mereka yang kerap dengan segala keindahan semata dosa samar yang kian memberi gelar nafsu atas kelalaian manusia, dengan tingkah laku yang merusak kebaikan dunia ketika jalan pintas membuntu dan penyesalan akan terasa manakala potongan-potongan daging menyumpal mulut agar diam dengan seribu bahasa mungkin mereka akan siuman ketika nafas sudah sampai teronggorokan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun