Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kecurangan yang Terselubung

7 Juli 2014   23:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:07 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14047486431899248356

[caption id="attachment_346786" align="aligncenter" width="582" caption="Ilustrasi/ Kompasiana (shutterstock)"][/caption]

kegelisahan melawan sepi bukanlah hal yang biasa...
ada kalanya ambisi diam sejenak
meresapi kegaduhan di setiap malam
tapi itu hanya sementara...

esok, lusa....
semua serentak menjual suara...
kesedihan dan kebahagiaan bercampur aduk suasana drama

kewaspadaan menjadi tonggak bagi lawan
karna robot-robot berdaging terus beroperasi
melakukan kecurangan demi kemenangan semata
segala cara dilakukan untuk menerobos istana.

kekerdilan jiwa sudah rentan
apa pun caranya demi menggapai kekuasaan
hingga tak ada setetes nurani
hanya kepuasaan demi menjatuhkan lawan

semua hanya drama semata....

kau tak bisa bersembunyi dalam gelap
sembunyi muka demi kesamaran semata
sebab cahaya pasti datang menyapa
menjadi saksi bagi para pembuat dusta

ini negara bukan setapak tanah yang kau pijak
dengan girang kau bicara sembarang
dengan bangga kau merebut kemerdekaan
hidup di tengah darah berceceran

ini bukan lagi tentang kepentingan
bukan pula soal kekuasaan
tapi ini merupakan harga tangisan
yang  masih melanda manusia jutaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun