Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Identitas Diri Hampir Tak Ada

15 November 2014   23:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:43 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan orang biasa yang hidupnya bergerombol, "geng-gengan", dan mempunyai kelompok atau rombongan. kelebihan dirinya selalu terletak pada gerombolan, geng atau kelompoknya. yang menjadi perosoalan adalah  identitas diri orang per orang di letakan pada identitas kelompok. disini secara pribadi identitas diri hampir tidak ada. mereka lebih menjadikan dirinya sebagai simbol kekuatan jika bersama gengnya atau kelompoknya, sementara identitas aslinya di tinggalkan. mereka sudah tidak percaya lagi dengan kelebihan dirinya sebagai manusia. Jadilah hal ini sebagai bukti bahwa mereka cenderung mengalami krisis identitas.

menjadi diri sendiri memang hal tersulit untuk di lakukan, apalagi kita hidup berada pada fase modern dimana ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju yang akan membawa kita pada pencerahan akal budi, tetapi kita tidak boleh lupa, ilmu pengetahuan da teknologi juga merangsang keserakahan tanpa batas, bagaikan samudra tanpa tepi. keserakahan tanpa batas itulah yang telah membunuh nilai kemanusiaan dalam diri kita. seolah-olah di jadikan sesembahan mutlak yang akan menghantarkan kita kadalam kegelapan jiwa, padahal kita hidup di abad pencerahan juga di abad kegelapan. Pada fase inilah manusia kerap medefinisikan dirinya sebagai makhluk modern padahal itu jurang yang akan menyesatkan kita di kemudian hari, kemurnian untuk mencapai masa depan lebih dominan hasil pemeberian bukan perjuangan atas kerja keras, hasilnya kenikmatan yang di dapat tiada yang hakiki, melainkan kenikmatan sesaat.

adalah kehampaan abadi ketika kita kerap membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain,  padahal Tuhan sudah memberikan bentuk sebaik-baiknya kepada manusia, tapi mereka lebih suka menutupi wajahnya dengan topeng, bukankah itu akan membuat kita sesak nafas, gatel-gatel pada wajah.  sialnya itu candu dari kebiasaan hidupnya yang selalu di rundung malu. Identitas diri sebagai manusia disini hampir tidak ada.Tuhan menciptakan kita tidak untuk terikat pada siapapun, ketika kita melepaskan keterikatan kepada sesuatu yang kita miliki, maka kita akan merasa utuh dan leluasa serta bebas dalam mejalani hidup. Disitulah kita menemukan diri yang sebenarnya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun