Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Itu Takan Pernah Ada

19 Januari 2015   04:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:51 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hari itu takan pernah ada
hari dimana..
kita punya waktu jeda
bermain hidup di pangkuan bunda
merona tawa sampai menutup mata

Hari itu takan pernah ada
hari dimana..
kita bertatap muka
saatnya melihat pengakuan
saatnya manusia saling menjabat tangan

Hari itu takan pernah ada
hari dimana...
perdamaian agama adalah hal yang nyata
menghargai dan saling mencitai

Hari itu takan pernah ada
hari dimana...
iklim politik tak lagi krusial
meredam sejenak polemik
menyatu demi tujuan kebersamaan

Hari itu takan pernah ada
hari dimana...
media bukan lagi alat pembungkam
bukan lagi alat pembodohan

********

Sebongkah kayu yang terntunduk pada api
seperti ambisi berkibar demi kuasa
hasrat yang kian membabi
buta akan cinta dan kasih
tergelak bersama
saling menertawai kebodohanya

Tragedi demi tragedi
tak usai kunjung reda
Serupa nirwana kian luntur
sebab mata hati telah terkubur
di antara pecahan kalimat yang bergetar
kepada Tuhan kami serahkan

---------------------------------

sumber foto : document pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun