Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Berkubang Dalam Materi

18 April 2015   21:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


sesaat melupa hidup
tak ubahnya aku seperti mayat sedang bersedih
meraba, merangkak bagai hewan melata
batinku meronta-ronta
seperti ada yang ganjil dengan penghuni jiwa

mungkin demikan,
akulah si materi ulung
tengah terinfeksi zat-zat duniawi
terhanyut dalam dimensi khayali

lupa jalan pulang
lupa tujuan
lupa eksistensi
sampai lupa Tuhan

barangkali benar...

zona peradaban yang dulu terbilang nyata
semakin kekinian semakin membara
mencuci, memperah bagian otak kiri
disuplay nafsu hingga terjadi defisit akal

sesaat di kedalaman yang paling keruh
germelap lampu kota redupkan bulan
tak ada lagi yang bisa kunikmati
selain daging-daging segar tanpa bayar

di kabut waktu yang sepi
aku bersimpuh setengah sadar
merekfleksi semua kejahatan ambisi
melirik mata, kaki, telinga, tangan hingga hati
demikian adalah perkara kesaksian setelah mati

lalu, kesadaran membongkar keadaan
Tuhan telah berbisik lewat angin
sebagai isyarat
sebagai ujian

segelas air mata kesadaran
dan setumpuk bara api doa
adalah hukuman nikmat
untuk keluar dari zona fatamorgana

*****************

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun