Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menelaah Sesuatu Yang Disebut Rectoverso

10 September 2014   03:26 Diperbarui: 4 April 2017   16:28 2468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_341835" align="aligncenter" width="276" caption="wap"][/caption]

RECTOVERSO adalah gambar yang saling mengisi antarmuka belakang dan depan. Salah satu contoh retoverco yang kita temui sehari-hari adalah ikon gambar di uang kertas. Misalkan, ada sebuah retoverso yang secara utuh berupa lingkaran yang di dalamnya ada 5 kelopak, berjajar teratur dan berpusat pada satu titik tengah.

Di satu sisi kertas, gambar yang di munculkan adalah gambar lingkaran dengan tiga kelopak. Di sisi lain. Adalah gambar lingkaran dengan dua kelopak, yang apabila di satukan dengan sisi baliknya akan menampilkan rectoverso yang utuh, lingkaran dengan lima kelopak yang teratur berpusat pada titik tengah.

Perspektif kita yang parsial tidak akan melihat bahwa diri kita sebenarnya adalah Rectoverso. Terlalu banyak manusia yang menghabiskan seumur hidupnya dalam perasaan hampa, menjadikan detik-detik berharga tadi usang, lalu mengahabiskan hidup mereka untuk mengiasi keusangan itu dengan paksa, selalu di hantui kecemasan dalam hidupnya, seakan-akan ada sesuatu yang hilang dari dirinya dan tidak tahu apa. Lalu mereka mencari, dan kemudian tersesat di sebuah persimpangan jalan. Dengan bermacam-macam cara memeras keringan dan otak untuk mendefinisikan sesuatu yang hilang itu, yang kebanyakan mereka anggap berada di luar sana. Manusia memang didesain untuk menunaikan misi, mencari tau asal-usul mereka. Demi kembali merasakan keutuhan itu, yang niscaya akan membuat mereka berhenti merasa kecil dan teralienasi di tengah megahnya jagad raya.

Lalu, bagaimana kalau ternyata apa yang kita kira selama ini sebagai ketidaklengkapan sebenarnya hanya Rectoverso belaka? Yang artinya, kita tidak perlu kemana-mana. Yang artinya lagi untuk merasa utuh kita hanya perlu mengubah perspektif kita. Ketika berhasil mengambil jarak dari benih-benih pemecah belah dalam pikiran kita, maka rectoverso akan tampil. Yang artinya lagi , apa yang ingin anda cari tidak berada diluar sana. Sebaliknya, sangat dekat, tidak berjarak. Bahkan lebih dekat dari apa yang anda bayangkan, Temukan sisi kedua cermin kehidupan. Lihat dengan cara yang berbeda.

Berhentilah merasa hampa. Berhentilah minta tolong untuk di lengkapi. Berhentilah Berteriak-teriak  ke sesuatu di luar sana, karna sejatinya semua yang anda cari sudah tesimpan dalam diri anda, apa yang anda butuhkan semuanya sudah tersedia. Percayalah, anda tak akan mau hidup dalam belenggu seperti itu.

Tidak ada seorangpun yang mampu melengkapi apa yang sudah untuh. Tidak ada sesuatu pun dapat mengisi apa yang sudah penuh. Tidak ada satupu yang berpisah satu sama lain. tinggal kemauan anda untuk menyadarinya, atau tidak

buat detik baru, mulailah dengan satu gerakan menuju dampak yang lebih besar...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun