Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tuhan Mencipta, Saya Menjalani, Kau Mengomentari

11 Desember 2014   23:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:30 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

namun pada kenyataanya sungguh terbalik, di mana pada titik tertentu terjadi gesekan saling hantam, saling menindas bahkan saling mambunuh. bukan membunuh secara fisik saja melainkan membunuh karakter dan kepribadian sesama manusia, karna memang di planet ini hal yang paling mudah di lakukan orang-orang adalah menjustifikasi, medeskreditkan segala hal, demi bertujuan memuaskan hasratnya. sering kali di planet ini juga saya di hadapkan oleh orang-orang yang gemar mangartikan/mendefinisikan segala bentuk rupa (wujud) dengan persepsi yang sama dan monoton, lebih mengedepankan subjektivitas ketimbang objectivitas tidak ada landasan pasti antara kenyataan dan pernyataan. dengan analogi yang sama terlihat jelas hanya yang isinya kosong yang lebih nyaring bunyinya ketimbang yang sudah berisi. artinya mereka yang kerap mengomentari tidak ada saldo positif di otaknya, hanya berisi data usang yang di anggap ideal di dalam otak mereka, yang artinya lagi mereka cenderung lebih cerdas dalam menilai orang lain dari pada menyingkirkan kotoran di wajahnya dan jika memang demikian semoga kebodohan saya bisa menutupi mulut harimau ini.

begitu usangnya hidup ini bagi mereka yang tak kenal waktu, bagi mereka yang kerap menyianyiakan waktu demi memuaskan wajah dan badan mereka agar mencapai titik puncak citra yang baik. padahal waktu adalah musuh besar yang mesti kita taklukan. waktu memang tak pernah berhenti memaki dan mencekal kita, bahkan bisa melahap dengan porsi yang lebih banyak. mengadapi kenyataan pahit dalam hidup kadang sangat melelahkan, tetapi itulah hidup yang ada hanyalah ada, dimana kita punya kesempatan untuk saling mencintai, menjaga, bermain , tertawa bahkan bersenang-senang dengan sesama manusia tanpa membuat prasangka dan menghacurkan sesama.

---------------------------------------------------------------

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui, tidak ada pembenaran atas semua pernyataan di atas.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sumber foto 1, foto 2, foto 3

Salam Senja Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun